Raffi Ahmad Ikut Pesta Usai Disuntik Vaksin, Begini Peringatan Jokowi

Jakarta, law-justice.co - Aksi Raffi Ahmad yang mengikuti pesta usai disuntik vaksin COVID-19 jadi sorotan publik dua hari terakhir ini. Hal itu pun sangat disayangkan, karena Raffi baru saja disuntik vaksin bersama dengan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di Istana.

Akibat dari persitiwa itu, Jokowi berharap vaksinasi COVID-19 bisa menjadi upaya pengendalian penyebaran COVID-19 dan pemulihan ekonomi Indonesia. Namun Jokowi tetap mengingatkan protokol kesehatan (prokes) harus terus dijalankan secara ketat sampai dunia kembali normal tanpa pandemi.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

"Dan dengan vaksinasi massal ini kita berharap akan muncul herd immunity, kekebalan komunal. Sehingga risiko penyebaran COVID akan berhenti dan kegiatan perekonomian akan sepenuhnya pulih kembali. Inilah kerja besar yang ingin kita kerjakan dan kita meminta kesadaran kita semuanya meskipun nantinya, meskipun sudah divaksin, ini selalu saya sampaikan tetap yang namanya disiplin terhadap protokol kesehatan tetap harus dijalankan dengan ketat. Sampai seluruh dunia kembali normal tanpa pandemi," kata Jokowi dalam pertemuan tahunan Industri Jasa Keuangan 2012, Jumat (15/1/2021).

Jokowi mengajak semua pihak optimistis tahun 2021 ini menjadi titik balik bangsa Indonesia. Kesehatan masyarakat segera pulih dan perekonomian segera bangkit.

Baca juga : Jokowi Resmi Teken UU DKJ, Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

"Pengendalian pandemi terutama melalui vaksinasi adalah game changer. Adalah kunci yang sangat menentukan agar masyarakat bisa bekerja kembali, anak-anak kita bisa belajar di sekolah lagi, dan agar kita bisa kembali beribadah dengan tenang, dan juga agar perekonomian nasional kita bisa segera bangkit," kata Jokowi.

Jokowi lantas berbicara mengenai program vaksinasi COVID-19 yang secara resmi telah dimulai sejak dua hari lalu. Jokowi menegaskan seluruh prosedur dan tahapan pengembangan vaksin sudah dilalui dengan baik.

Baca juga : Puji Timnas Indonesia U-23, Presiden Jokowi: Sangat Bersejarah!

"Penelitian dasar ilmiah hingga uji klinis telah dilakukan, sejak bulan Agustus. Badan POM juga telah mengeluarkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization). Dan hasil efikasi vaksin yang diuji sudah di atas standar yang ditetapkan WHO. Juga MUI sudah menyatakan bahwa vaksin halal," ujar Jokowi.

"Sistem pendukung vaksinasi juga telah direncanakan dan telah siap sejak beberapa bulan lalu. Ini adalah sebuah langkah penting, langkah bersama kita, untuk membawa bangsa kita keluar dari pandemi. Memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan pada rakyat serta akan mempercepat pemulihan ekonomi nasional secara cepat," sambung dia.

Jokowi menargetkan sekitar 181.500.000 penduduk selesai divaksinasi sebelum akhir tahun 2021. Selain itu, dia juga menjelaskan pemerintah telah memesan vaksin untuk rakyat dari berbagai negara.

"Pemerintah juga telah mengamankan, memesan 426 juta dosis vaksin untuk rakyat yang berasal dari 4 perusahaan dan negara yang berbeda. Jadi di bulan Januari, kurang lebih ini, bisa berubah lebih banyak. Di Januari 3 juta, di Februari nanti 4,7 juta, di Maret 8,5 juta, April 16,6 juta, Mei 24,9 juta, di Juni 34,9 juta. Itu di dalam perencanaan yang telah kita buat. Meskipun bisa berubah lebih banyak lagi, kita harapkan," tutupnya.