Gara-gara Kritik Trump, Pejabat Deplu AS Dipecat

Jakarta, law-justice.co - Presiden AS Donald Trump sebentar lagi akan melepas tongkat kekuasaanya kepada Joe Biden, rival yang mengalahkannya pada Pilpres AS 2020. Namun, menjelang kehilangan kekuasaanya itu, Trump kembali memakan korban dengan memecat bawahannya.

Kali ini adalah seorang pejabat Departemen Luar Negeri (Deplu) Amerika Serikat (AS) Gabriel Noronha karena mengkritik Trump dengan menyebutnya tak pantas menjadi presiden. Dii juga menyalahkan Trump atas penyerbuan dan kerusuhan yang dipicu massa pro-Trump di Gedung Capitol AS.

Baca juga : Seorang Pria Bakar Diri Saat Sidang Donald Trump Digelar

Seperti dilansir CNN, Jumat (8/1/2021), Gabriel Noronha yang bekerja sebagai pejabat politik urusan Iran pada Departemen Luar Negeri AS ini melontarkan kritikan untuk Trump via media sosial. Dia sebelumnya menjabat sebagai staf di Gedung Capitol AS.

"Presiden Trump menghasut massa pemberontak yang menyerang Capitol hari ini. Dia terus mengambil kesempatan untuk menghalangi transfer kekuasaan secara damai," tulis Noronha dalam cuitannya via Twitter.

Baca juga : Trump Disebut Ketiduran saat Jalani Sidang Pertama di Manhattan

"Tindakan ini mengancam demokrasi kita dan Republik kita. Trump sepenuhnya tidak layak untuk tetap menjabat, dan harus lengser," cetusnya.

Dalam komentarnya, Noronha juga menyatakan bahwa seluruh pejabat pemerintah harus menegakkan Konstitusi AS.

Baca juga : Donald Trump Divonis Denda Rp5,5 Triliun Soal Kasus Penipuan Kekayaan

"Semua pejabat pemerintah bersumpah untuk menegakkan dan membela Konstitusi. Di situlah loyalitas kita seharusnya berada -- bukan kepada siapa pun atau partai politik manapun. @JoeBiden telah memenangkan pemilihan presiden dan kita semua harus bekerja sama untuk membangun kembali perekonomian kita dan mempertahankan negara kita," imbuhnya dalam cuitan kedua.

Kabar pemecatan Noronha diungkapkan dua sumber yang memahami situasi tersebut. Disebutkan salah satu sumber bahwa Noronha telah diberitahu bahwa dirinya akan dipecat melalui surat dari penghubung Departemen Luar Negeri kepada Gedung Putih pada Kamis (7/1) waktu setempat. Dalam surat itu tidak dijelaskan lebih lanjut soal alasan pemecatannya.

Menurut dua sumber itu, atasan Noronha di Departemen Luar Negeri AS tidak menyatakan keberatan dengan cuitan yang merupakan opini pribadi dan diposting pada akun Twitter pribadi itu. Tidak diketahui secara jelas siapa di Gedung Putih yang mengambil keputusan untuk memecatnya

Belum ada komentar resmi dari Departemen Luar Negeri AS maupun Gedung Putih terkait hal ini.

Menurut media AS lainnya, NBC News, Noronha selama nyaris dua tahun terakhir bekerja sebagai pejabat politik urusan Iran pada Departemen Luar Negeri AS. Dia sebelumnya menjabat asisten khusus dan kemudian menjabat Direktur Komunikasi dan Hubungan Kongres.

Sebelum bekerja di Departemen Luar Negeri AS, dia menjadi ajudan kongres untuk Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS di bawah mendiang Senator John McCain dan Senator Jim Inhofe, yang keduanya politikus Partai Republik.

Sejumlah pejabat tinggi dan menteri dari pemerintahan Trump mengundurkan diri setelah kerusuhan di Gedung Capitol AS, namun Noronha menjadi pejabat pertama yang dipecat.

Dia bahkan menjadi satu-satunya pejabat Departemen Luar Negeri AS yang secara terbuka menyalahkan Trump karena menginspirasi pendukungnya untuk menyerbu Gedung Capitol dan mengkritik upaya Trump membalikkan proses demokrasi untuk mengesahkan kemenangan Presiden terpilih AS, Joe Biden.