Soal Korupsi Bansos, Rocky: Bahasa Tubuh Gibran Sembunyikan Sesuatu!

Jakarta, law-justice.co - Pengamat Politik, Rocky Gerung menyatakan bahwa pernyataan Gibran Rakabuming Raka soal kasus korupsi bantuan sosial (bansos) Kementerian Sosial merupakan fenomena lilin.

Melalui akun YouTube Rocky Gerung Official berjudul "Reshuffle Kabinet Sudah Gak Laku, Kalah dengan Anak Pak Lurah" yang diunggah pada Selasa (22/12/2020), Rocky menjelaskan bahwa lilin akan menyala terang sebelum akhirnya padam.

Baca juga : Simpan Uang Rp 5,3 Miliar dalam Bantal, Dua Pria Ditangkap Bea Cukai

"Jadi ini sebetulnya, ini gejala-gejala semacam ini yang menunjukkan bahwa kekuasaan itu sekarang sedang menuju ujung. Nah orang yang sedang menuju ujung itu biasanya pakai energinya habis-habisan," kata Rocky.

Reaksi Gibran ini pun menurut Rocky adalah reaksi yang telah bisa diduga, karena tidak mungkin seseorang yang dituduh terlibat sebuah kasus kemudian menuduh orang lain.

Baca juga : May Day di Depan Kampus UNM Ricuh, Gas Air Mata Dikerahkan

Namun menurut Rocky akan tampak berjiwa besar jika Gibran mengatakan "Oke, sangat mungkin ada peristiwa dibelakang saya yang tidak saya ketahui maka saya bersedia dipanggil," katanya.

Kesan arogan kemudian terlihat dalam pernyataan anak sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) ini ungkap Rocky. Dia menyatakan, respon tersebut menunjukkan seseorang sedang menyembunyikan sesuatu.

Baca juga : Airlangga Temui Menteri Inggris, Lobi Soal Sawit Indonesia di Eropa

"Itu cara kita membaca bahasa tubuh politik," jelas Rocky.

Pernyataan Gibran ini juga menurut Rocky kemudian menjadi ujian pertama untuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) setelah orang-orang menganggapnya hebat karena berani langsung menangkap dua menteri Jokowi yang didukung oleh partai yang kuat.

Adapun Wali Kota Solo terpilih Gibran Rakabuming menyatakan siap ditangkap jika terbukti terlibat dalam kasus korupsi pengadaan paket bantuan sosial (bansos) Covid-19. Dia yakin dia tidak terlibat dengan kasus yang menjerat eks Menteri Sosial Juliari P. Batubara tersebut.

"Ya tangkap saja kalau salah, tangkap saja kalau ada buktinya. Tapi saya tegaskan saya tidak pernah ikut-ikut seperti itu," ungkap Gibran seperti dikutip pada Selasa (22/12/2020).