Jadi Presiden AS, Biden Siap Terapkan 5 Kebijakan Kontroversial Ini

Jakarta, law-justice.co - Meski belum resmi menjadi presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden disebut sudah menyiapkan lima kebijakan baru. Lima kebijakan tersebut dinilai sangat kontroversial. Sebagai presiden Katolik kedua sepanjang sejarah, Biden diklaim justru akan membuat beberapa kebijakan yang disebut berlawanan dengan keyakinannya. Ya, sebagai catatan, Biden memang tercatat sebagai presiden Katolik kedua AS setelah mendiang John F Kennedy.

Seperti dilansir dari TownHall, tercatat ada 5 (lima) hal `mengerikan` yang berpotensi besar justru akan dilakukan Biden meski dia sebagai penganut Katolik. Dan yang perlu menjadi catatan, mayoritas hal gila tersebut terkait dengan dukungan aborsi dan LGBT.

Baca juga : Disebut Negara Kanibal oleh Biden, PM Papua Nugini Protes

Aborsi

Bukan rahasia lagi jika Gereja Katolik melarang tegas tindakan aborsi apapun alasannya. Gereja menganggap tindakan aborsi sebagai pembunuhan. Hal itu juga beberapa kali ditegaskan petinggi-petinggi Katolik termasuk oleh Paus John Paul II.

Bagi umat Katolik, kehidupan manusia harus dihormati dan dilindungi secara mutlak sejak saat terjadi pembuahan. Sehingga melakukan aborsi dianggap sebagai sebuah kejahatan dan dibenci Tuhan.

Baca juga : Jelang Pemilu AS, Biden Tolak Bantu Israel Serang Balik Iran

Namun, dalam beberapa kesempatan pasangan Joe Biden, Kamala Harris justru sepertinya mengisyaratkan akan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan keyakinannya sebagai penganut Katolik dengan tetap akan melindungi hak konstitusial untuk aborsi bagi wanita hamil di Amerika Serikat.

Pencabutan Amandemen Hyde

Baca juga : AS Ancam Tinggalkan Israel usai Biden-Netanyahu Cekcok soal Gaza

Dalam politik AS selama ini dikenal Amandemen Hyde yaitu ketentuan yang melarang penggunaan dana federal untuk membayar aborsi kecuali atas pertimbangan untuk menyelamatkan nyawa calon ibu atau karena kehamilan yang timbul karena inses atau pemerkosaan.

Nah dalam beberapa kesempatan termasuk dalam situs resmi kampanyenya, timses Biden justru condong untuk mendukung pencabutan Amandeman Hyde. Dengan kata lain, semua kegiatan aborsi akan dibiayai tanpa harus melihat latar belakangnya karena dianggap sebagai hak warganya mendapat perawatan kesehatan.

Pengusaha harus mendukung aborsi

Turunan dari agenda `gila` soal aborsi ini juga menyasar kalangan pengusaha. Pasalnya, Biden juga mendesak pengusaha untuk menyediakan asuransi kesehatan termasuk obat-obatan pemicu aborsi serta alat kontrasepsi.

Tak hanya itu, Biden dalam situs kampanyenya juga mengaku akan memilih jalan yang berseberangan dengan keuskupan AS terkait Undang-undang Perawatan Terjangkau (Affordable Care Act`s) yang saat ini tengah `ditimang-timang` Mahkamah Agung AS.

Dukung penuh LGBT

Bentuk dukungan Biden terhadap LGBT memang sempat menjadi topik hangat selama kampanye. Hal yang juga sebenarnya berlawanan dengan keyakinan Katolik meski Paus Fransiskus juga mendapat serangan karena mendukung LGBT.

Kabarnya, Biden akan memaksa sekolah-sekolah umum di AS untuk mendukung LGBT lewat aturan yang diterapkan. Dengan kata lain, sekolah harus memperlakukan siswanya sebagai seorang siswi meski secara biologis berkelamin laki-laki, begitu juga sebaliknya.

Dukung operasi kelamin

Kebijakan Biden yang juga dianggap momok bagi penganut Katolik yakni terkait dengan operasi pergantian kelamin. Dalam beberapa kesempatan kampanyenya, Biden mengaku akan memastikan perawatan yang komprehensif terkait dengan operasi gender di AS.