Gus Sahal: Banyak Pengikut Belum Tentu Benar, Iblis Banyak Pengikutnya

Jakarta, law-justice.co - Intelektual muda Nahdlatul Ulama (NU), Akhmad Sahal atau Gus Sahal melontarkan pernyataan kontroversi lewat akun twitter pribadinya yang membuat namanya trending.

Pengurus Cabang Istimewa NU (PCINU) Amerika Serikat itu menyebut bahwa banyaknya pengikut tidak bisa menjamin suatu kebenaran.

Baca juga : Sesat,Bandingkan Depresiasi Rupiah dengan Uang Thailand, Korea & Turki

Pernyataan itu ia tulis melalui akun Twitter pada hari yang sama sorak sorai massa menyambut kepulangan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab, Selasa 10 November 2020.

"Kebenaran tak ditentukan oleh jumlah pengikut. Banyaknya pengikut tak lantas membuktikan orang/ pihak yg diikuti adalah pemilik kebenaran. Iblis juga banyak pengikutnya, tapi tak lantas itu membuktikan iblis adalah pemilik kebenaran," tulis sosok yang akrab disapa Gus Sahal ini di akun Twitternya @sahaL_AS.

Baca juga : Tekanan pada Ekonomi Indonesia Semakin Kuat, Tugas Berat Presiden Baru

Entah ditujukan untuk siapa, kicauan Gus Sahal tersebut mendadak ramai dicecar warganet pengguna Twitter.

"Ini bahasa orang yang lagi terhina hehe," kata warganet pemilik akun @DRes***

Baca juga : APBN Surplus, Pemerintah Tetap Tarik Utang

"Betul, jangan merasa ormas paling banyak jumlahnya adalah benar! Lalu jamaah kecil diradikalkan," celetuk akun @Gem***

"Kontradiktif dengan twit sebelumnya, katanya jamaah NU jutaan jumlahnya seolah membanggakan sebagai ormas terbesar, twit yang ini bahwa kebenaran tidak ditentukan dengan jumlah pengikutnya. Anda lagi keder atau kurang ngopi," timpal akun @atth***