Jakarta, law-justice.co - Pegiat media sosial Denny Siregar menyindir sikap Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang meminta maaf kepada masyarakat karena tak bisa menahan pengesahan Rancangan Undnag-Undang Cipta Kerja menjadi Undang-Undang.
Menururt Denny Siregar, apa yang dilakukan oleh AHY tersebut persis seperti apa yang sering dilakukan oleh ayahnya Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Dia menilai AHY dan SBY sering main drama.
“Mirip bokapnya kalau main drama ya," katanya melalui cuitan di akun Twitternya @Dennysiregar7 seperti dikutip law-justice.co, Selasa (6/10/2020).
Denny Siregar katakan bahwa, di negara maju, tenaga kerja sangat mahal. Sehingga pengusaha pindahkan pabriknya ke negara yang lebih murah. Terjadilah PHK besar-besaran. Dia juga mengatakan bahwa Presiden Jokowi berusaha agar para buruh dapat mempunyai lapangan kerja dengan menerbitkan Omnibus Law.
“Jokowi lagi usaha bagaimana buruh dapat kerjaan dengan terbitkan Omnibus Law. Eh, ada aja yang ga sadar. Malah mogok ga jelas, ” kata Denny.
Sebelumnya, Partai Demokrat tegas menolak Undang-Undang Cipta Kerja (RUU Ciptaker). Namun, langkah Demokrat tak bisa membendung suara mayorittas anggota DPR dari Fraksi lainnya.
Karena itu, Ketum Demokrat AHY meminta maaf kepada buruh dan pekerja. Sebagai penegasan atas penolakan itu, Fraksi Partai Demokrat walk-out dari Sidang Paripurna kemarin.
“Saya mohon maaf pada masyarakat Indonesia, khususnya buruh dan pekerja, karena kami belum cukup suara untuk bisa memperjuangkan kepentingan rakyat. Insyaallah kita terus memperjuangkan harapan rakyat.” kata AHY melalui keterangan tertulisnya.
<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Mirip bokapnya kalo maen drama ya..<br><br>ðŸ¤ðŸ¤ðŸ¤<a href="https://t.co/jQwkG7cdy2">https://t.co/jQwkG7cdy2</a></p>— Denny siregar (@Dennysiregar7) <a href="https://twitter.com/Dennysiregar7/status/1313136066573066240?ref_src=twsrc%5Etfw">October 5, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>