Mahfud MD Jangan Jadikan Kasus Corona DKI Pembenaran Pilkada Aman

Jakarta, law-justice.co - Ahli Epidemiologi dan Biostatistik dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menanggapi pernyataan Menteri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyebut penyelenggaraan pilkada tidak berkaitan dengan tingkat kerawanan pandemi.

Menurut Pandu lewat akun twitter pribadinya menyatakan, pernyataan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu sangat keliru. Selain itu dia menyebut perbandingan yang dibuat Menko Mahfud bias.

Baca juga : PDIP Buka Pendaftaran Bakal Cagub dan Cawagub Jakarta Mulai 8 Mei

Baginya, membandingkan peningkatan kasus di wilayah yang ada pilkada dengan wilayah yang tidak ada pilkada adalah hal keliru dan tidak sebanding.

"Tidak sebanding, comparison bias," kicaunya dalam akun twitter pribadinya, Minggu 4 Oktober 2020.

Baca juga : Respons Gibran Usai Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic

Dia tegas meminta Mahfud untuk tidak menggunakan perbandingan contoh kasus di Jakarta sebagai pembenaran bahwa pilkada itu aman atau tidak akan meningkatkan kasus.

"Kasus naik terus, juga paslon dan banyak lagi terinfeksi," jelas Pandu.

Baca juga : Bupati Gus Muhdlor Akhirnya Mau Diperiksa KPK

Sebelumnya, Menko Polhukam, Mahfud MD sempat menyindir DKI Jakarta yang tidak ikut pilkada, namun justru mengalami jumlah kasus Covid-19 yang selalu tinggi.

"Di DKI yang tidak ada pilkada, justru angka infeksinya tinggi, selalu menjadi juara satu tertinggi penularannya," sentil mantan ketua Mahkamah Konstitusi (MK) tersebut.