Lupa Urus Covid-19, Rocky Gerung Sebut Istana Lebih Suka Bahas Anies

Jakarta, law-justice.co - Pihak Istana dituding berupaya untuk `mematikan` Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Saking bernafsunya, menurutnya hingga melupakan tugas utamanya untuk menghentikan virus Covid-19.

"Anies itu dianggap lebih berbahaya daripada virus Covid-19 makanya Istana berusaha `mematikannya`. Caranya dengan mengepung Anies seperti yang dilakukan baru-baru ini terkait pemberlakuan PSBB di Jakarta," ujar Rocky, dilansir dari JPNN.com, Rabu (16/9/2020).

Baca juga : APBN Surplus, Pemerintah Tetap Tarik Utang

Dia menyebutkan, dunia internasional sudah memberikan rapor buruk buat Indonesia dalam penanganan Covid-19. Ini karena penguasa tidak serius menangani Covid-19.

Berbeda dengan Anies, yang sangat mendengarkan masukan para saintis. Setiap kbijakan Anies selalu berpijak pada data-data saintis itu.
"Kalau Istana enggak begitu caranya. Mereka hanya melihat perkembangan Covid-19. Kalau Covied-19 menyenangkan (kurva turun), kebijakannya diambil. Giliran Covid-19 ngambek, kebijakannya berubah lagi," katanya.

Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Seluruh Elemen Terkait Perlu Cari Solusi

Kebijakan yang berubah-ubah ini, lanjut Rocky karena Presiden Joko Widodo tidak mau mendengarkan masukan para ahli. Akhirnya bukan hanya rakyat yang bingung.

Para menterinya juga ikutan bingung. Seringnya Jokowi mengubah kebijakan terkait penanganan Covid-19, menurut Rocky akan membuat sejumlah menteri yang masih punya akal sehat gerah. Dia memprediksikan tidak lama lagi ada 3-4 menteri yang akan siuman.

Baca juga : PKS: `Dissenting Opinion` MK, Momentum Perbaiki Kualitas Pemilu

"Lihat saja nanti, setelah Buya Syafii, akan ada 3-4 menteri yang siuman. Bisa saja Mahfud MD, Sri Mulyani, dan beberapa lagi. Ini cuma prediksi saya," jelasnya.