Kecam Pernyataan Menag, MUI: Apa Mau Tutup Masjid Seperti di China?

Jakarta, law-justice.co - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Pusat, Ustaz Tengku Zulkarnain mengecam keras pernyataan Menteri Agama, Fachrul Razi.

Lewat akun twitter pribadinya, dia mempertanyakan maksud Menag Fachrul yang menyebut bahwa `Terorisme masuk masjid masjid anak good looking` tersebut.

Baca juga : Ogah Oposisi, PKS Harap Didatangi Prabowo & Diajak Gabung Koalisi

"Ada pejabat yang terang-terangan bilang `Terorisme masuk lewat masjid anak good looking. Sudah berani terang-terangan mengatakan radikalisme masuk lewat masjid?" tulis Tengku Zulkarnain lewat akun Twitter pribadinya Kamis 3 September 2020.

"Apa kalian mau menutup masjid kayak di China sana ya? Berarti dalam pandangan mereka yang radikal itu hanya muslim?" sambungnya.

Baca juga : Analisis BMKG, Ini Penyebab Terjadinya Gempa di Garut Jawa Barat

Selain itu, dia menantang Menag Fachrul untuk membeberkan data soal berapa banyak orang yang hafal Al-Quran (hafiz) memiliki faham radikal.

"Coba tunjukkan sudah ada berapa Hafizh Alquran yang radikal, apalagi jadi teroris...? Bicara pejabat harus pakai data. Dan bandingkan dengan berapa banyak manusia yang tidak mendalami agama jadi penjual diri, rampok, maling, koruptor, homo, pengkhianat bangsa, penjual negara...?" kicaunya lagi.

Baca juga : Gempa 6,5 M Terasa Hingga Jakarta, Asal Sumber Garut

Tengku mengangkat contoh kasus pesta seks yang dilakukan kaum gay di sebuah apartamen Jakarta yang digerebek polisi baru-baru ini, juga koruptor yang kabur ke luar negeri. Dia yakin sekali, di antara mereka tak ada satupun yang Hafidz Alquran atau menjadi imam masjid.

"Pesta seks sesama jenis yang ditangkap polisi kemarin, adakah yang Hafizh Alquran dan imam masjid, terutama di masjid kantor pemerintah...? Para Koruptor yang kabur keluar negeri, adakah di antara mereka yang Hafizh Alquran atau imam masjid...? Yang disuap Djoko Tjandra ada yang hafizh?" kata Tengku.

Tengku juga menyinggung paham komunisme masuk Indonesia yang dia katakan awalnya tidak dibawa oleh "anak good looking," melainkan pemuda bad looking.

"Komunis masuk lewat kebejatan moral, dan awalnya dibawa oleh pemuda bad looking... Rata-rata penganutnya suka kledekan dan jogetan serta seks bebas..." kata Tengku.

Sebelumnya, Pernyataan Menteri Agama Fachrul Razi yang menyebutkan cara masuk paham radikalisme ke lingkungan masjid pemerintahan serta umum gampang sekali.

Di antaranya, menaruh orang berpaham radikal yang memiliki level penguasaan Bahasa Arab bagus dan hafal Alquran atau disebut Fachrul Razi "anak good looking."

Dengan demikian, si anak good looking dapat dengan mudah diterima lingkungan, kemudian mulai mempengaruhi.

Apa yang disampaikan oleh Fachrul Razi diharapkan menjadi pengingat agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan terhadap masuknya paham radikalisme.

Tetapi kemudian pernyataan Fachrul Razi, khususnya menyangkut skenario menyusupkan anak good looking, mendapatkan tanggapan kritis dari dari sejumlah kalangan.