Ternyata, Indonesia Bukan Raja Kapal Selam di ASEAN, Tapi Negara Ini

Jakarta, law-justice.co - Menjadi satu-satunya negara yang bisa membuat kapal selam di Kawasan Asia Tenggara (ASEAN) bukan berarti Indonesia merajai kepemilikan kapal selam di ASEAN. Sebab, meski tak membuat sendiri, Vietnam memiliki dan mengoperasikan kapal selam paling banyak untuk ukuran negara di ASEAN.

Melansir cnbcindonesia.com, Vietnam mengoperasikan armada terbesar di kawasan dengan enam kapal selam. Indonesia, Singapura, dan Malaysia masing-masing memiliki lima, empat, dan dua kapal selam. Myanmar punya satu kapal selam.

Baca juga : Lolos dari Maut, ini Pengakuan Miliarder Tolak Ikut Kapal Selam Titan

Sedangkan Thailand belum punya kapal selam yang beroperasi, karena masih dalam proses produksi di China. Meski perkembangan terbaru, dua dari tiga kapal selam yang mereka pesan ditunda karena diprotes warganya.

Laporan Forbes yang berjudul "Undeclared Submarine Arms Race Takes Hold In Asia" mengungkapkan bahkan Vietnam tercatat punya 8 kapal selam, sebanyak 2 unit merupakan kepal selam Yugo Class dari Korea Utara yang sudah lawas, dan 6 kapal selam Kilo Class buatan Rusia, yang kini jadi andalan mereka.

Baca juga : Kapal Selam Titan Meledak, CEO OceanGate Digugat Keluarga Penumpang

Sedangkan Singapura memiliki 4 kapal selam operasi, tapi saat ini dalam proses modernisasi. Straitstimes mengungkapkan bahwa Singapura akan mengganti empat kapal selam Challenger dan Archer Class, dengan empat kapal selam tipe 218SG buatan Jerman yang akan mulai pengiriman pada 2021.

Pada tahun lalu Menteri Pertahanan Singapura Ng Eng Hen sempat menjelaskan soal alasan peremajaan kapal selam mereka. Apalagi negara-negara di Asia termasuk tetangga seperti Indonesia, India, Thailand, hingga Korea Selatan terus melakukan ekspansi armada kapal selam.

Baca juga : Kapal Selam Titan Diklaim Terbuat dari Pesawat Boeing Kadaluarsa

"Dalam konteks, akuisisi kapal selam tipe 218 SG memang waktu yang tepat," katanya.

Sementara itu, Malaysia masih mengoperasikan kapal selam Scorpene Class dari DCNS Prancis. Kapal selam ini sempat bermasalah, baik pengadaan maupun operasinya karena sempat tak bisa menyelam.

Untuk Filipina, negara ini belum punya kapal selam, masih tahap penjajakan pemesanan kapal selam. Laporan media pemerintah, Philippine News Agency pada awal Maret 2020 lalu, Kepala Angkatan Laut Filipina Laksamana Muda Giovanni Carlo Bacordo, pernah mengatakan pihaknya sudah mengincar dua unit kapal selam Scorpene dari Prancis.

Sedangkan Indonesia, sendiri saat ini mengoperasikan 5 kapal selam, dari target jangka panjang mengoperasikan 12 kapal selam. Sebanyak 2 kapal selam U-209/1300, KRI Cakra (401) dan KRI Nanggala (402) dioperasikan sejak 1981 sampai sekarang.

Sedangkan tiga kapal selam terbaru jenis Diesel Electric Submarine U209/1400 Chang Bogo buatan Korea Selatan, di mana satu kapal selam dibuat di Indonesia melalui PT PAL Indonesia, yaitu Kapal Selam Alugoro.