Soal Maju Pilpres 2024, Ganjar Sebut ` Feeling` Megawati Bagus

Jakarta, law-justice.co - Nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selalu disebut dalam survei sebagai kandidat kuat pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024. Meski begitu, dia tak terlalu bangga dengan hal itu, sebab kunci untuk maju atau tidak tetap ada pada partai politik. Apalagi dia menyebut, feeling Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sangat bagus.

Ganjar mengatakan bahwa ada perbedaan antara pemilihan kepala daerah dengan pemilihan presiden. Pada pemilihan kepala darah, baik itu pemilihan gubernur, bupati maupun wali kota, calon independen dimungkinkan. Artinya, seseorang dapat maju secara perseorangan tanpa melalui partai politik.

Baca juga : Anies Baswedan Nyatakan Bakal Rehat Politik Sejenak

"Tetapi pilpres enggak, itu diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik. Nah, saya kebetulan gubernur yang terpilih setelah maju lewat dukungan parpol," ujar Ganjar seperti dikutip dari jpnn.com, Jumat (21/8/2020).

Oleh karena itu, kalau ada masyarakat yang meminta dirinya maju pada Pilpres 2024, Ganjar menegaskan tergantung pada keputusan partai. Ganjar diketahui maju pada Pilkada Jateng dengan diusung PDI Perjuangan. Sebelumnya juga terpilih dua periode sebagai anggota DPR, lewat partai berlambang banteng moncong putih.

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

"Kalau ada yang bertanya saya ini wakil rakyat atau petugas partai, ya dua-duanya. Saya kan ditugasi oleh partai maju pilkada dan saya kemudian dipilih oleh rakyat," ucapnya.

Ganjar kemudian mengingatkan para kepala daerah yang namanya masuk dalam hasil survei kandidat calon presiden 2024, tidak buru-buru berbesar kepala. Hasil survei bukan menjadi penentu. Masih banyak hal lain yang menjadi penilaian parpol, dalam mengusung pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

Baca juga : Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Arsjad Rasjid: Kita Punya Misi Sama

"Itu mekanisme konstitusi. Maka saya bilang tadi, jangan geer-geeran (gede rasa) dulu, ada survei-survei, terus kemudian internal ada keputusan," ucapnya.

Pria kelahiran Karanganyar, 28 Oktober 1968 itu mencontohkan di PDI Perjuangan. Menurutnya, cara Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri melakukan pertimbangan, sangat matang. Terbukti, PDIP mendengar suara rakyat untuk mengusung Joko Widodo selama dua periode.

"Biasanya feeling ibu itu bagus. Dia sangat baik menimbang `anak-anak ku itu mana yang paling cocok`. Maka kalau ada beberapa nama dari PDIP (masuk survei), saya ingatkan, tenang saja, enggak usah geer-geeran. Kalau kegeeran, nanti silapnya banyak," tutupnya.