Meski Prestasi Pertamina Anjlok, Ahok Malah Disebut Bakal Jadi Menteri

Jakarta, law-justice.co - PT. Pertamina (Persero) saat ini tidak terdaftar lagi dalam deretan 500 perusahaan dengan pendapatan kotor terbesar di dunia versi Fortune Global 500.

Padahal sebelumnya, perusahaan minyal pelat merah ini mendapatkan rangking 175 dalam daftar bergengsi dunia tersebut.

Baca juga : Soal Prabowo dan Gaza Solidarity Encampment

Tokoh asal tanah Papua yang juga merupakan pegiat HAM, Natalius Pigai menganggap penurunan prestasi Pertamina tersebut akibat salah kelola BUMN oleh pemerintah.

Kata dia, pemerintah tidak cermat dalam menempatkan orang pada jabatan strategis.

Baca juga : Aniaya Sopir Taksi di Bali, WNA Australia Dideportasi

Bahkan, ada orang yang gagal kelola perusahaan BUMN yang kemudian menjadi tangan kanan Presiden Joko Widodo.

“Fadroel Rachman jadi komisaris utama Adhi Karya, (perusahaan) nyaris bangkrut (Fadroel)) dihadiahi (jadi) jurubicara presiden,” ujarnya lewat akun twitter pribadinya, Senin 17 Agustus 2020.

Baca juga : Polisi Imbau Waspada Michat usai 2 PSK Bali Mati Dibunuh dalam Sepekan

Kemudian dia menyoroti soal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang ditunjuk pemerintah menjadi komisaris utama Pertamina.

Katanya, apakah setelah Pertamina menurun prestasinya lantas Ahok akan mendapat jabatan lain.

“Ahok komisaris utama (Pertamina). Pertamina dìdowngraded, bisa saja (Ahok) dihadiahi menteri,” katanya.

Dia menambahkan, Presiden Jokowi pun perlu merenung sejenak untuk menentukan arah BUMN ke depan. Terlebih, Indonesia tengah merayakan HUT ke 75.

“Apakah Negara kita dipimpin oleh personality disorder or megalomania? Renung Pak Jokowi,” tegasnya.