Lima WNI Masuk Daftar 500 Orang Terkaya Dunia, Intip Jumlah Hartanya

Jakarta, law-justice.co - Menurut data Bloomberg Billionaires Index yang terbaru, beberapa pengusaha asal Indonesia ternyata masuk dalam daftar 500 orang terkaya di dunia.

Mengutip data per 10 Agustus 2020, setidaknya ada lima orang Indonesia yang masuk dalam 500 orang paling kaya di dunia.

Baca juga : Ditinggal Abdee Slank, Ini Susunan Direksi dan Komisaris Telkom Baru

Kelima orang Indonesia tersebut adalah Budi Hartono, Michael Hartono, Prakash Lohia, Tan Siok Tjien, dan Prajogo Pangestu.

Bahkan dua nama pertama adalah bersaudara yang jumlah hartanya paling banyak dari Indonesia.

Baca juga : PKS Sulit Gabung Prabowo-Gibran Berharap Kursi Menteri

Saat ini, Budi Hartono menempati posisi 110 orang terkaya di dunia dengan jumlah harta US$ 14,9 miliar atau sekitar Rp 216 triliun (kurs Rp 14.500/US$).

Jumlah harta itu sendiri tercatat berkurang US$ 2,25 miliar sejak awal tahun atau secara year to date.

Baca juga : Ini Respons Istri Tersangka Pembunuhan Kasus Mayat Dalam Koper

Selanjutnya ada nama Michael Hartono. Saudara kandung dari Budi Hartono ini tercatat memiliki harta US$ 13,9 miliar atau sekitar Rp 201 triliun.

Nama berikutnya ialah Sri Prakash Lohia, pemilik perusahaan petrokimia dan tekstil, Indorama Corporation.

Berbeda dengan Michael dan Budi Hartono, pengusaha keturunan India ini berhasil menambah pundi-pundi kekayaannya US$ 1,87 miliar sejak awal tahun sehingga jumlah hartanya saat ini menjadi US$ 7,3 miliar atau sekitar Rp 105,8 triliun.

Nama berikutnya yang masuk dalam daftar 500 orang terkaya di dunia versi Bloomberg Billionaires Index adalah Tan Siok Tjien dan Prajogo Pangestu. Tan Siok Tjien sendiri merupakan istri mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo.

Jumlah harta Tan Siok Tjien berkurang US$ 855 juta sejak awal tahun dan membuat hartanya kini menjadi US$ 6,96 miliar dan menempati urutan 280 orang terkaya di dunia.

Sementara Prajogo Pangestu menempati posisi 453 orang terkaya di dunia dengan jumlah harta US$ 4,92 miliar atau berkurang US$ 3,7 miliar sejak awal tahun.