Aduh, di Indonesia Masih Ada 83 Ribu Orang Suspek Covid-19

Jakarta, law-justice.co - Satgas Penanganan Covid-19 mencatat adanya perkembangan data kasus jumlah orang berstatus suspek Covid-19 di Indonesia mencapai 83.624 per Sabtu (8/8/2020).

Sementara, data pada Jumat (7/8/2020) pukul 12.00 WIB hingga 8 Agustus 2020 pukul 12.00 WIB, jumlah spesimen yang sudah selesai dites Covid-19 30.565 spesimen. Sehingga total spesimen yang sudah diperiksa mencapai 1.693.880.

Baca juga : Fadel Muhammad Dicecar KPK Soal Kurang Bayar di Kasus APD Covid-19

Dari jumlah pemeriksaan spesimen tersebut, kasus positif Covid-19 naik 2.277 hari ini. Dengan demikian, kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 123.503.

Angka kematian juga terus meningkat di Indonesia menjadi 5.653 kasus. Walaupun demikian, kasus sembuh juga terus naik dan sekarang berada di angka 79.306 orang.

Baca juga : Import MoLis Makin Dipermudah Masuk RI Jalanan Bak Neraka

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Soebandrio mengungkapkan, penyebaran virus Covid-19 dapat melalui udara dan hal itu bukan suatu temuan baru. Bahkan, Amin sudah mencurigai sejak awal kemunculan Covid-19.

"Jika ada droplet kemudian ada aliran udara yang cukup kuat (Covid-19) bisa terbawa angin dan terbang karena volumenya jadi lebih kecil, relatif ringan karena kadar airnya berkurang," ujarnya, dilansir IDNTimes.com, Sabtu (8/8/2020)

Baca juga : Kemenkes Sebut Harga Vaksin Covid-19 Mandiri Tak Ditentukan Pemerintah

Amin menuturkan virus Covid-19 bisa keluar bersama droplet (cairan) yang dihasilkan ketika bersin atau batuk. Droplet yang menempel pada benda-benda yang tersentuh orang lain bisa menularkan virus-virus tersebut.

Namun, sebagian virus menyebar lewat udara (airborne) saat droplet berubah menjadi partikel yang lebih kecil dan mudah menyebar di udara.

"Sebagian besar memang menular melalui droplet, tapi dalam situasi tertentu bisa. Seperti di rumah sakit saat dilakukan prosedur pemasangan ventilator, pengisapan lendir, atau terapi nebulizer," jelasnya.

Bahkan menurut Amin, sudah ada bukti dari pengamatan bahwa virus Covid-19 menular melalui airbone. Dia mencontohkan kasus di suatu restoran yang tertutup, misal pengunjung di meja yang bersin maka virus bisa saja satu ruangan kena.

"Ini juga bisa terjadi di ruang kerja, di perkantoran dengan AC split serta tertutup maka droplet bisa terembus udara dan hanya berputar satu ruangan," katanya.

Mengutip situs worldometers.info, hingga Sabtu (8/8/2020) pukul 15.46 WIB, secara global terdapat 19.562.238 orang terpapar virus corona. Kasus terbanyak masih berada di Amerika Serikat dengan 5.095.748 kasus.

Dari 19,5 juta kasus itu, 724.394 di antaranya meninggal dunia. Sementara pasien yang sembuh mencapai 12.558.412 orang.