Pembobol Data Denny Siregar Diproses Cepat, Kasus Ravio Patra Kapan?

Jakarta, law-justice.co - Anggota Komisi III DPR RI Habuburokhman mengaku heran dengan kinerja polisi yang begitu cepat menangkap pelaku pembobol data Denny Siregar. Namun, di sisi lain pembobol data WhatsApp Aktivis Ravio Patra yang sudah lama dilaporkan belum juga tertangkap.

“Pembobolan data pribadi Denny Siregar dilaporkan tanggal 8 Juli 2020, terduga pelaku ditangkap tanggal 9 Juli 2020 (hanya satu hari). Peretasan akun WhatsApp Ravio Patra dilaporkan tanggal 27 April 2020, kapan pelakunya bisa ditangkap?," katanya melalui akun Twitternya seperti dikutip law-justice.co, Minggu (12/7/2020).

Baca juga : Suara PSI `Meledak`, Denny Siregar: Ayo Ngebut Mumpung Masih Ada Bapak

Ketua DPP Partai Gerindra ini pun lantas mempertanykan sikap polisi yang lebih mendahulukan laporan Pegiat Media Sosial Denny Siregar dibandingkan dengan kasus Ravio. Padahal menurut dia, kedua kasus tersebut sama, yakni pembobolan data pribadi.

"Apa yang membedakan dua kasus itu?," kata Habiburokhman.

Baca juga : Diungkap Denny Siregar, Anies Dalam Bahaya Jika Prabowo Presiden

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Pembobolan data pribadi Deny Siregar dilaporkan tanggal 8 Juli 2020, Terduga pelaku ditangkap tanggal 9 Juli 2020 (hanya satu hari). Peretasan Akun WahtsApp Ravio Patra dilaporkan tanggal 27 April 2020, kapan pelakunya bisa ditangkap ? Apa yg membedakan dua kasus itu ?</p>&mdash; HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) <a href="https://twitter.com/habiburokhman/status/1281743440292638723?ref_src=twsrc%5Etfw">July 11, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Dia juga mengatakan bahwa wapa yang ditunjukkan oleh Polisi ini sangat tidak adil. Sebab, di mata hukum semua orang diperlakukan sama.

Baca juga : KPK Tindaklanjuti Dugaan Gratifikasi Telkomsel ke Denny Siregar

Dia menduga, alasan dari semua ini adalah karena Denny Siregar pendukung Jokowi, sementara Ravio malah sering mengkritik Jokowi.

"Siapapaun yang melanggar hukum memang harus ditangkap. Tapi satu PR besar penyelenggara negara di bidang hukum adalah bagaimana mewujudkan Equality Before The Law. Jangan yang berseberangan dengan penguasa cepat ditangkap, yang sebaliknya lamban diusut," tutupnya.

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Siapapaun yang melanggar hukum memang harus ditangkap. Tapi satu PR besar penyelenggara negara di bidang hukum adalah bagaimana mewujudkan Equality Before The Law. Jangan yang berseberangan dengan penguasa cepat ditangkap, yang sebaliknya lamban diusut.</p>&mdash; HabiburokhmanJktTimur (@habiburokhman) <a href="https://twitter.com/habiburokhman/status/1281744095321317376?ref_src=twsrc%5Etfw">July 11, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>