Jokowi Meradang Lagi ke Menteri: Nggak Ada Lagi Ego Kedaerahan

Jakarta, law-justice.co - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membuat heboh. Setelah memarahi para menterinya, kali ini dia sekali lagi mengingatkan para pembantunya tersebut akan pentingnya peningkatan pengendalian terintegrasi dalam mempercepat penanganan covid-19.

"Menurut saya yang paling penting adalah pengendalian yang terintegrasi, pengendalian yang terpadu. Sehingga semua kerja kita ini bisa efektif," katanya saat rapat terbatas terkait percepatan penanganan dampak covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta byang disiarkan melalui Youtube Sekretariat Presiden, Senin (29/6/2020).

Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Seluruh Elemen Terkait Perlu Cari Solusi

Dia lantas menegaskan kepada para menterinya untuk menghilangkan ego masing-masing dalam bekerja. Dia ingin, penanganan covid-19 dapat cepat tanpa dihambati oleh ego masing-masing kementerian.

"Nggak ada lagi ego sektoral, ego kementerian, ego lembaga, ego kedaerahan. Apalagi jalan-jalan sendiri. Saya kira ini harus sudah kita hilangkan," tegasnya.

Baca juga : PKS: `Dissenting Opinion` MK, Momentum Perbaiki Kualitas Pemilu

Selain itu, ia mengatakan dukungan TNI/Polri juga diperlukan di tempat-tempat keramaian dalam hal kedisiplinan masyarakat menuju new normal.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta jajaran menteri terkait untuk melakukan terobosan yang berdampak pada percepatan penanganan covid-19.

Baca juga : Skandal Emisi Bahan Bakar Jepang Kelabui Konsumen Siapa Korban?

"Saya minta agar menyiapkan sebuah terobosan agar ada sesuatu baru lagi yang kita kerjakan bersama-sama dan memberikan efek besar pada masyarakat untuk betul-betull kita mematuhi protokol kesehatan yang ada," katanya.

Sementara untuk para kepala daerah, dia meminta agar dapat mengyiapkan dengan baik sebelum new normal diterapkan.

"Tahapannya betul-betul dilalui. Baik itu pra kondisi, timingnya kapan. Diberikan panduan, ada guiden (panduan) dari pusat. Sehingga mereka tidak salah. Ada pra kondisi, ada ketepatan timingnya, dan yang ketiga prioritas sektor mana yang dibuka itu betul-betul diberikan panduan," tutupnya.