ProDEM: Karena Sudah Tidak Mampu, Saatnya Sri Mulyani Mundur!

Jakarta, law-justice.co - Ketua Majelis Jaringan Aktivis Pro Demokrasi (ProDEM) Iwan Sumule menyebut Menteri Keuangan Sri Mulyani menutupi sesuatu terkait perekonomian Indonesia.

Hal ini lantaran prediksi yang disampaikan Menteri Keuangan, Sri Mulyani soal angka pertumbuhan ekonomi Indonesia berbeda dengan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto.

Baca juga : APBN Surplus, Pemerintah Tetap Tarik Utang

Sri Mulyani memprediksi laju ekonomi Indonesia akan minus 3,1 persen hingga minus 3,8 persen di kuartal II 2020, sedangkan prediksi oleh Suhariyanto angkanya tembus minus 7 persen.

Iwan menyebut hal ini sangat mencengangkan dan dengan lantang bahkan menyebut sikap menteri berpredikat terbaik dunia itu sebagai hal yang tidak tahu diri.

Baca juga : Kasus DBD Meningkat, Seluruh Elemen Terkait Perlu Cari Solusi

“Tidak tahu diri,” tegasnya seperti melansir rmol.id, Selasa 23 Juni 2020.

Dia mendesak Sri Mulyani harus lebih terbuka dengan data. Jangan sampai hanya menyajikan data yang seolah kondisi ekonomi Indonesia sedang tidak ada masalah.

Baca juga : PKS: `Dissenting Opinion` MK, Momentum Perbaiki Kualitas Pemilu

Dia mengaku lebih percaya dengan data BPS lantaran didukung oleh pengumpulan data-data riil.

Bahkan dia juga mendesak Sri Mulyani untuk segera angkat kaki dari kabinet lantaran rakyat sudah tidak bisa berharap banyak dari tata kelola keuangan yang akan anjlok dan hanya mengandalkan jurus utang itu.

“Saatnya mundur, sudah tak mampu. Tak ada harapan,” desaknya.