Soal Pernyataan SBY, Pigai: Itu `Kode` Bahwa RUU HIP Berbahaya!

Jakarta, law-justice.co - Pegiat Hak Asasi Manusi (HAM) sekaligus Tokoh Asal Papua, Natalius Pigai menyebut pernyataan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terkait hiruk pikuk sosial dan politik seputar RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) adalah sebuah `kode` atau pertanda bahwa RUU HIP berbahaya.

Selain itu menurut dia, SBY sudah membaca ada orang yang berniat jahat di balik penggodokan RUU tersebut.

Baca juga : Usai Dihujat Netizen, Menkeu Minta Ditjen Bea Cukai Berbenah

"Pak Presiden SBY yang terhormat (mengatakan) "lebih baik saya simpan agar suasana tidak panas". Kata-kata itu "kode" bahwa RUU HIP berbahaya dan ada aktor yang berniat jahat dan pasti kepanasan jika dibuka," kicaunya di twitter.

Sebelumnya SBY mengaku mengikuti hiruk pikuk sosial dan politik seputar RUU HIP. Dia juga sudah membaca dan mengkaji RUU tersebut.

"Tentu ada pendapat dan tanggapan saya. Namun, lebih baik saya simpan agar politik tak semakin panas," kicau SBY lewat akun Twitter @SBYudhoyono, Selasa.

Baca juga : Bekas Anak Buah: Kementan Keluarkan Rp3 Juta/Hari untuk Makan SYL

Dia mengajak semua elemen harus sungguh berhati-hati jika berpikir, berbicara dan merancang sesuatu yang berkaitan dengan ideologi dan dasar negara Pancasila.

Apalagi kata dia jika menyentuh pula kerangka dan sistem kehidupan bernegara.

"Kalau keliru, dampaknya sangat besar," tekan SBY, mantan kepala negara dua periode itu.

Dia menambahkan, memposisikan ideologi harus tepat dan benar.

Dia juga menegaskan, proses "nation building" dan "consensus making" yang dilakukan sejak tahun 1945 juga tidak selalu mudah.

"Jangan sampai ada `ideological clash` dan perpecahan bangsa yang baru. Kasihan Pancasila, kasihan rakyat," tegasnya.