Sedih Aset Nasional Lepas Termasuk Bukopin, Ini Kata Sekjen MUI

Jakarta, law-justice.co - Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Anwar Abbas, mengaku sedih beberapa aset nasional jatuh ke pihak asing.

Hal ini terkait dari akuisisi mayoritas saham Bank Bukopin oleh Kookmin Bank Korea Selatan.

Baca juga : Bank KB Bukopin Kucurkan Dana Rp750 Miliar untuk Proyek Kereta PT INKA

Kata dia, Bank Bukopin yang didirikan sejak era Soeharto ini, memiliki semangat membela rakyat banyak, bagaimana ekonomi kerakyatan dapat bangkit dan menopang ekonomi nasional.

Menurutnya, kelemahan Bukopin hingga mayoritas sahamnya dikuasai Kookmin karena keluar dari ide awal bank ini didirikan.

Baca juga : MUI Sebut Putusan MA Soal Vaksin Halal Tepat dan Penuhi Rasa Keadilan

“Bank Bukopin ini kan untuk membela masyarakat lapis bawah, kemudian berubah orientasi dan bersaing dengan bank-bank besar, ya jelas kalahlah. Akhirnya kan mengalami masalah dan salah satu menyelamatkannya, yaitu dengan cara dijual,” ujarnya seperti melansir Indonesiainside.id.

Dia bahkan menilai hampir tidak ada lagi bank milik rakyat Indonesia asli selain Bank Mega.

Baca juga : MUI Pastikan Label Halal Lama Masih Bisa Dipakai 5 Tahun ke Depan

Pasalnya, dia melihat gelagat beberapa perusahaan besar di Indonesia sudah mulai dijajakan ke asing atau aseng dan mulai dilirik untuk dikuasai sahamnya.

Apalagi jika diakumulasi dengan utang luar negeri (ULN) BUMN sekitar Rp5.600 triliun.

“Kok ada bank milik pribumi yang semula dicita-citakan Pak Harto untuk membela rakyat, tapi berubah haluan, apalagi kalau good governance-nya tidak jalan. Saya sedih juga ya, apalagi ekonomi tidak ada yang di tangan umat (Islam) atau tangan rakyat. Jangan-jangan habis ini Bank-bank BUMN juga dijual karena tidak kuat untuk bersaing,” ujarnya.