Dipanggil Polisi karena Guyonan Gus Dur, Fadli Zon: Dekati Otoriter

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon ikut menyoroti langkah polri yang memanggil pemilik akun Facebook yang menggunggah guyonan Gus Dur soal polisi jujur. Menurut dia, hal tersebut menunjukkan Indonesia saat ini makin jauh dari demokrasi dan mendekati otoriter.

"Inilah salah satu contoh menunjukkan kita makin jauh dari demokrasi dan mendekati otoritarianisme," katanya melalui cuitannya di akun Twitter @fadlizon seperti dikutip law-justice.co, Kamis (18/6/2020).

Baca juga : Kapolres Jaksel Pecat 6 Anggotanya yang Terlibat Narkoba dan Desersi

Menuarut anggota DPR RI ini, seharunya pemerintah saat ini malu yang selalu berkoar-koar bilang demokrasi, tapi nyatanya malah otoriter.

"Mengutip Gus Dur saja bisa urusan dengan polisi. Kok masih berani bilang negara demokrasi," katanya.

Baca juga : Eks Bupati Kuansing Dipenjara Terkait Korupsi Bangun Hotel Rp 22 M

<blockquote class="twitter-tweet"><p lang="in" dir="ltr">Inilah salah satu contoh menunjukkan kita makin jauh dr demokrasi n mendekati otoritarianisme. Mengutip Gus Dur saja bisa urusan dg polisi. Kok masih berani bilang negara demokrasi. <a href="https://t.co/dNpvzKNHrd">https://t.co/dNpvzKNHrd</a></p>&mdash; Fadli Zon (@fadlizon) <a href="https://twitter.com/fadlizon/status/1273262874404646914?ref_src=twsrc%5Etfw">June 17, 2020</a></blockquote> <script async src="https://platform.twitter.com/widgets.js" charset="utf-8"></script>

Seperrti diketahui, salah satu warga Maluku Utara diapnggil polisi karena mengunggah guyonan Presiden keempat Abdurrahman Wahid soal polisi jujur ke media sosial Facebooknya. Guyonan Gus Dur tersebut adalah bahwa hanya ada 3 polisi jujur di Indonesia, yakni patung polisi, polisi tidur, dan Jenderal Hoegeng.

Baca juga : Saat Elit Partai Ogah Beroposisi, Sibuk Koalisi Cari Apa?