Pendemo Ditembak Tapi TKA China Dilindung, Wasekjen MUI: Istimewa Amat

Jakarta, law-justice.co - Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (Skejen MUI) Tengku Zulkarnain menyoroti langkah polisi dalam melindungi Tenaga Kerja Asing (TKA) China. Hal itu terkait ada seorang TKA China yang marah dan tak mau keluar dari kolong sebuah bus pariwisata, namun terus dibujuk oleh polisi selama 6 jam hingga akhirnya keluar.

Cara perlakuan polisi Indonesia ini berbedas saat menangani para pendemo. Menurutnya, polisi kerap kejam dan tak pernah mengedepankan cara damai saat menangani para pendemo. Dia mencontohkan polisi yang selalu menembak gas air mata kepada para pendemo saat beraksi.

Baca juga : Deretan Fakta Terkini soal Kasus Pembunuhan PSK di Bali

Karena itu dia menilai apa yang dilakukan oleh polisi terhadap TKA China itu sangat istimewa.

"TKA China "ngamuk" dan ngamek masuk kolong bus pariwisata. Polisi butuh 6 jam membujuknya keluar. Beda dengan ngadepin demo kemarin, tmebakan gas air mata. Istimewa amat?," tulisnsya dalam akun Twitternya @ustadtengkuzul seperti dikutip law-justice.co, Selasa (26/5/2020).

Baca juga : Diungkap Jubir, Ini Maksud Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic

Padahal kata dia, TKA China yang ngambek tersebut dapat segera keluar dari kolong bus jika polisi langsung menembaknya dengan gas air mata seperti yang dilakukan terhadap para pendemo agar cepat bubar.

"Padahal cukup dengan satu gas airmata dijamin dia kelaur dari kolong bus itu, iya kan?," tulisnya lagi.

Baca juga : Soal Polemik Wacana Presidential Club yang Diinginkan Prabowo

Diketahui, seorang TKA China yang marah langsung masuk ke dalam kolong bus pariwisata karena hendak dipulangkan ke China. Dia tak ingin pulang sehingga bersembunyi di bawah kolong bus pariwisata.  Kejadian itu terjadi di Bandara banyuwangi, Jawa Timur pada Senin 925/5/2020).