"Masalahnya narasi yang mereka tulis itu merubah arti buat menggiring opini sesat seolah-olah saya mengatakan orang hitam tidak boleh masuk sorga. Mana ada aturan Allah seperti itu?" ujar Tengku Zulkarnain saat dihubungi, Selasa (13/4/2021).
"Lain kali catat baik baik. Jika isu radikal radikul tiba tiba memuncak dan meluap. Maka perhatikan berapa maling kakap yg dibebaskan. Dah, gitu aja lah...! Buzzers kalap baca twit ini? Ayo tunjukkan kekalapanmu...," tulis Tengku Zulkarnain.
"Anak Ulama kawin jadi masalah sampai ke Pengadilan. Artis kawin didatangi para pembesar dan disiarkan berjilid jilid di televisi, dan tidak ada masalah sama sekali. Apakah Covid 19 hanya berbahaya jika yang hajatan itu keluarga Ulama? Jangan tanya pada rumput yg bergoyang," cuit Zul.
Maraknya para teroris yang melakukan bunuh diri karena dijanjikan bidadari di surga lantas disentil oleh sejumlah pihak. Terkait hal itu mantan Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain lantas menanggapinya.
"Umat Islam seluruh Palembang wajib memboikot Supermarket Diamond biar dia tahu kekuatan Umat Islam. Biar larangan berjilbab di situ dicabut. Halo, Pemkot Palembang. Jika perlu cabut izin usahanya. Semakin hari semakin berani orang orang anti Islam di NKRI,"
"Ya Allah berikan kesempatan hamba melihat bagaimana matinya si Jaksa itu kelak," cuitnya.
"Imam Besar Istiqlal, Nazaruddin bilang sejak 2016 sdh terjadi. Kami meniru mesjid Nabawi. Ngawur, sejak kapan Non Muslim boleh masuk Medinah? Segitunya..," tulisnya.
"Setelah Partai Demokrat nantinya sukses "dibajak", akanlah UU tentang calon Presiden boleh 3 priode mulus diluncurkan...?" cuit Tengku Zulkarnain di Twitter.
"Sebagai negara ber-Pancasila tidak pantas cari duit untuk negara pakai cara produksi miras dan jual miras. Negara ini gemah ripah lohjinawi apa sumber duit sudah bangkrut sampai mesti produksi dan jual miras buat cari duit? Pak Maruf Amin tidak malukah? MUI Mana suaranya?" ungkap Tengku Zul.
Bahkan, Tengku Zulkarnain mempertanyakan `kesaktiannya` hingga kerap lolos dari jerat hukum kendati beberapa kali mendulang kecaman masyarakat.