Diungkap Jubir, Ini Maksud Luhut Minta Prabowo Jangan Bawa Orang Toxic

Jakarta, law-justice.co - Juru Bicara Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), Jodi Mahardi buka suara soal pernyataan Luhut Binsar Pandjaitan yang meminta Prabowo Subianto untuk tidak membawa orang `toxic` ke dalam pemerintahan.

Jodi mengatakan orang toxic yang dimaksud oleh Luhut yakni pihak yang berseberangan dengan visi misi pemerintahan.

Baca juga : Hendropriyono Sebut Demokrasi Pancasila Tidak Mengenal Oposisi

Menurutnya, Luhut tidak ingin pihak-pihak tersebut nantinya menghambat program-program yang telah digagas oleh pemerintahan Prabowo.

"Pak Luhut menggunakan istilah toxic untuk merujuk kepada pihak-pihak yang cenderung menghambat kemajuan program kabinet karena tidak sejalan dengan visi dan arah yang telah ditetapkan," katanya seperti melansir cnnindonesia.com, Minggu (5/5).

Baca juga : Resiko Kabinet Koalisi Gemoy, Imbas Politik Dagang Sapi

Jodi menyebut pesan Luhut kepada Prabowo itu menekankan pentingnya kesatuan fokus dalam menjalankan program-program pemerintahan demi kepentingan bersama.

Luhut sebelumnya memberi pesan kepada Prabowo agar tidak sembarangan membawa orang ke dalam pemerintahan.

Baca juga : Sudah Terpilih Jadi Presiden, Mengapa Prabowo Harus Mundur?

Hal itu disampaikan Luhut dalam acara Jakarta Future Forum: Blue Horizons, Green Growth di Jakarta, Jumat (3/5).

"Untuk presiden terpilih, saya bilang jangan bawa orang toxic ke ke pemerintahanmu, itu akan sangat merugikan kita," kata Luhut mengutip Antara.

Luhut mengaku telah mendapat pelajaran selama menjadi bagian dari kabinet pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia pun mengingatkan Prabowo agar lebih selektif dalam memilih orang untuk menjadi bagian dari kabinet. Jangan sampai kemajuan Indonesia terhambat oleh orang di dalam pemerintahan itu sendiri.