Nyinyir Bansos Anies, Ferdinand Demokrat: Sengaja Saya Mau Bikin Rusuh

Jakarta, law-justice.co - Politikus Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean menyoroti surat yang dalam paket sembaki yang dibagikan oleh Pemprov DKI, menyusul pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) demi memutus rantai penyebaran virus corona atau Covid-19.

Ia menyebut anggaran untuk pengadaan surat sebaiknya bisa dialokasikan ke kebutuhan pangan.

Baca juga : Andre Rosiade: Anies Tak Beretika & Berani Bohong Demi Kekuasaan

“Jika Bantuan itu untuk 1,25 Juta warga, maka jumlah surat juga sebanyak 1,25 juta lembar. Jika 1 Rim kertas A4 80 mg sebanyak 500 lembar, maka dibutuhkan 25 Ribu Rim kertas. Jika 1 Rim Rp.45.000 = Rp.1,125 M ditambah ongkos cetak lumayan juga. Andai dibelikan telor atau mi istant. Hmmm..!!” tulisnya dalam akun Twitternya, seperti dikutip, Senin (13/4/2020).

Kontan saja, postingan tersebut disambut Politisi Partai Gerindra Andre Rosiade yang meminta Ferdinand agar turut berpartisipasi dalam penanganan Covid-19 ketimbang mengkritisi kebijakan Pemprov DKI.

Baca juga : Jokowi Bisa Dipidana dan Dipecat Berdasarkan Pengakuan Eks Ketua KPK

“Bro bisa berhitung? Jangan sampai nanti orang bertanya bro sekolah dimana? He..he..he. Saran ogut kita semua enggak usah nyinyir. Ayo bahu membahu bantu Pemerintah Daerah maupun Pusat menghadapi Wabah Corona ini,” sahutnya.

Namun, Ferdinand mengaku dirinya sengaja untuk membuat kegaduhan. “Ngga apa-apa sengaja, saya mau bikin rame dan rusuh,” balasnya.

Baca juga : SMRC Bantah Andre Rosiade Terkait Survei Prabowo Menang Satu Putaran

Sebelumnya, Anies Baswedan mengatakan 1,25 juta keluarga di Jakarta akan mendapat bantuan selama PSBB untuk meredam penyebaran Covid-19. Bantuan ini akan diberikan setiap pekan.

Kebijakan PSBB diambil mengingat Jakarta disebut sebagai episentrum penyebaran Covid-19. Jumlah kasus positif di Jakarta tertinggi dibandingkan daerah lain.

"Nantinya akan ada 1,25 juta keluarga di Jakarta yang akan mendapatkan bantuan secara rutin diberikan tiap minggu dalam bentuk kebutuhan pokok," tutur Anies di Balai Kota DKI, Kamis, 9 April 2020.(wartaekonomi).