Hancur! Di Tengah Corona, Markas AS di Afghanistan Diserang Roket

Jakarta, law-justice.co - Lima roket menghantam pangkalan udara Amerika Serikat (AS) di Afghanistan. Pasukan koalisi yang dipimpin NATO mengatakan tidak ada korban jiwa dalam serangan yang diklaim oleh ISIS tersebut.

Serangan itu terjadi beberapa pekan setelah AS dan Taliban meraih kesepakatan yang membuat Washington menarik pasukan AS dari sana. Sebagai gantinya Taliban ingin jaminan keamanan di Afghanistan. Namun, ISIS tidak berpartisipasi dalam kesepakatan itu.

Baca juga : Analisis BMKG, Ini Penyebab Terjadinya Gempa di Garut Jawa Barat

"Lima roket ditembakan ke pangkalan udara Bagram pagi ini, tidak ada korban jiwa," kata Misi Resolute Support NATO di media sosial Twitter, Kamis (9/4/2020).

Dalam pernyataannya ISIS mengatakan pasukan mereka mengincar landasan helikopter di Begram. Melalui media sosial Twitter, juru bicara Taliban mengatakan mereka tidak bertanggung jawab atas serangan tersebut.

Baca juga : Diungkap Istana, Ini Wejangan Jokowi ke Prabowo-Gibran Semalam

Kelompok yang berafiliasi dengan ISIS di Afghanistan bernama ISIS Khorasan (ISIS-K). Khorasan diambil dari nama wilayah tempat pertama kali kemunculan kelompok tersebut pada 2014.

Mereka telah menyebar ke daerah-daerah lain terutama di sekitar utara Afghanistan. Militer AS memperkirakan kelompok tersebut memiliki 2.000 pasukan. Beberapa pejabat Afghanistan angkanya lebih tinggi lagi.

Dalam beberapa tahun terakhir kelompok-kelompok yang berperang melawan pemerintah Afghanistan yang dibantu pemerintah asing melancarkan serangan di pusat kota. Taliban sudah membuat kesepakatan dengan AS.

Baca juga : Bagi-bagi Bansos saat Kampanye, MK: Airlangga Tak Langgar UU Pemilu

Mereka berjanji untuk membuka jalan melakukan perundingan dengan pemerintah Afghanistan. Tapi sangat sedikit kemajuan yang terjadi. Walaupun pemerintah Afghanistan sudah mulai membebaskan tahanan Taliban dari penjara yang berada di dekat pangkalan udara Bagram. (wartekonomi)