Jakarta, law-justice.co - Bursa saham di kawasan Asia kompak bergerak di zona merah sejak Kamis pagi (12/3). Bahkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jebol di bawah 5.000 setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan wabah virus corona (Covid-19) sebagai pandemi.
Untuk itu Ekonom senior Rizal Ramli menyarankan pemerintah Indonesia tidak perlu intervensi bursa, cukup tingkatkan daya beli masyarakat. Dan tidak kalah penting, lanjut mantan Menko Perekonomian ini, pemerintah harus menjamin pasokan kebutuhan rakyat.
"Jangan lakukan apa-apa untuk intervensi bursa, buyback dsb, kecuali Republik Indonesia negara superkaya. Lebih baik fokus pada peningkatan daya beli dan tingkatkan pasokan kebutuhan rakyat, sebagai ganti impor," ujar Rizal Ramli.
Sebelumnya, pemerintah sudah memwacanakan untuk melakukan upaya buyback saham. Hal itu untuk meningkatkan ISHG yang saat ini sangat jeblok.
Ada beberapa Bank yang siap terlibat dalam upaya buyback ini, seperti Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Nasional Indoneisa (BNI), dan Bank Tabungan Negara(BTN).(Rmol)