ISIS Serang Upacara Politik di Kabul 32 Orang Tewas

Jakarta, law-justice.co - Dua orang bersenjata melepaskan tembakan pada upacara peringatan di Kabul, Jumat, (6/3/2020), menewaskan sedikitnya 32 orang dan melukai puluhan lainnya dalam serangan besar pertama di ibukota Afghanistan sejak AS menandatangani kerangka kerja perdamaian dengan Taliban akhir pekan lalu. Beberapa politisi terkemuka, termasuk kepala eksekutif negara dan kandidat presiden baru-baru ini, Abdullah Abdullah, hadir di audiensi tetapi lolos tanpa cedera.

Seorang jurubicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan mengatakan perlu waktu berjam-jam dari pasukan keamanan untuk melumpuhkan kedua orang bersenjata tersebut. 

Baca juga : RI Peringkat Teratas, Ini Negara Pemain Judi Online Terbanyak di Dunia

Kelompok Negara Islam Iraq dan Suriah (ISIS) mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Upacara ini menandai 25 tahun sejak kematian Abdul Ali Mazari, seorang pemimpin minoritas Syiah di negara itu, dan kelompok militan Sunni yang menargetkan acara serupa tahun lalu.

"Situasi ini terlihat tak berujung di negara kami," salah satu orang yang terluka dalam serangan itu mengatakan kepada media setempat. "Ada permainan politik, tetapi hanya orang miskin yang membayar harganya - berapa lama ini akan berlanjut?"

Baca juga : Menlu Indonesia: OKI Harus Bersatu Membela Keadilan Bagi Palestina

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan dia memanggil Abdullah, saingannya yang dulu menjabat presiden, dan Karim Khalili, kepala dewan perdamaian tinggi Afghanistan. Khalili menyampaikan alamat saat upacara ketika suara tembakan meletus, diikuti oleh teriakan. Dia muncul dari serangan tanpa cedera.

"Serangan itu adalah kejahatan terhadap kemanusiaan dan terhadap persatuan nasional Afghanistan," kata Ghani dalam sebuah pernyataan yang diposting di Twitter. (npr)

Baca juga : Respons Ukraina Pasca Volodymyr Zelensky Masuk Daftar Buron Rusia