Kenapa Jokowi Diam Saat Muslim India Dibantai, Giliran China Dibantu

Jakarta, law-justice.co - Sikap Presiden Joko Widodo atau Jokowi disindir oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF-Ulama) Ustaz Edy Mulyadi. Pasalnya, Jokowi hanya berdiam diri saat umat Islam di India dibantai.

Sindiran disampaikan Edy Mulyadi saat berorasi di hadapan ribuan demonstran yang berkumpul dalam aksi “Solidaritas untuk Muslim India” di depan Gedung Kedutaan Besar (Kedubes) India di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat sore (6/3).

Baca juga : Bank BNI Buka Lowongan Kerja 2024 Terbaru, Begini Syaratnya

Edy Mulyadi mengkritik keras Presiden Jokowi karena terkesan lembek menyikapi kerusuhan bernuansa SARA di New Delhi. Sebab, Jokowi tidak pernah memprotes, apalagi mengecam India atas kejadian kerusuhan bernuansa SARA.

"Ketika muslim Uighur dibantai diam, ketika muslim India dibantai diam, ketika muslim Rohingya dibantai diam," teriak Edy Mulyadi, Jumat (6/3).

Baca juga : Meneropong Ekonomi Indonesia di Tengah Tekanan Geopolitik Global

Namun kata Edy, Presiden Jokowi malah berempati kepada China yang saat ini terserang virus corona baru atau Covid-19. "Giliran China diserang corona, (Presiden Jokowi bilang) kami siap membantu," katanya disambut sorakan dari massa aksi.

Edy membandingkan Presiden Jokowi dengan Presiden Turki, Erdogan yang empati terhadap umat Islam sedang ditindas di India. "Presiden Erdogan, dia kirimkan pasukannya, mengirimkan pesawat-pesawat tempurnya. Tapi apa yang dilakukan Presiden kita?" tanya Edy. "Diam!” jawab demonstran secara kompak.(Rmol)

Baca juga : Ikut Sidang Sengketa Pileg, Arsul Sani Dinilai Tidak Langgar Aturan