Ki Gendeng Pamungkas: Virus Corona Itu Balasan Atas Kezaliman China

Jakarta, law-justice.co - Presiden Front Pribumi, Ki Gendeng Pamungkas menyebut, kezaliman dan kesombongan China langsung dibalas dengan adanya virus Corona yang sangat mematikan.

“Virus Corona itu balasan atas kezaliman dan kesombongan China,” katanya seperti melansir suaranasional.com sabtu (25/01).

Baca juga : Dibanding Ngemis Gabung Pemerintah, PKS Lebih Baik Oposisi Bareng PDIP

Menurut Ki Gendeng, China menzalimi rakyat di berbagai belahan dunia.

“Warga Uighur yang paling terkena dampak kezaliman China,” jelasnya.

Baca juga : Ucapan Rocky Gerung Diputus PN Jaksel Tak Hina Jokowi

Kata Ki Gendeng, China terlalu mengandalkan teknologi dan medis dalam menghadapi berbagai persoalan.

“Padahal ada faktor Tuhan yang memiliki segalanya. China itu atheis tidak mempercayai Tuhan,” ungkap Ki Gendeng.

Baca juga : Puluhan Bangunan Mengalami Kerusakan Akibat Gempa Bumi di Garut

Ki Gendeng mengatakan, virus Corona akan mematikan China.

“Bukan hanya Wuhan yang akan menjadi kota mati, suluruh China akan menjadi kota mati,” pungkasnya.

Sebelumnya, korban meninggal akibat wabah virus corono menjadi 41 orang pada Sabtu (25/1), naik dari 26 orang sehari sebelumnya.

Demikian pengumuman yang dirilis Pemerintah China hari ini yang bertepatan dengan perayaan tahun baru Imlek. Sebuah awal yang suram.

Pemerintah juga telah membatasi perjalanan dan membatalkan sejumlah perayaan umum terbuka, seperti dilansir dari Reuters.

Sementara itu lebih dari 1,300 orang dilaporkan telah terinfeksi virus yang setelah ditelusuri berasal dari pasar seafood di pusat kota Wuhan.

Kota tersebut menjual aneka makanan dan ikan yang berasal dari laut. Selain itu, ternyata kota tersebut juga secara ilegal kedapatan menjual hewan liar dan eksotik seperti rakun dan kelelawar.

Saat ini, otoritas kesehatan di seluruh dunia sibuk berupaya untuk mencegah agar wabah penyakit mematikan ini tidak menyebar.

Jaringan Televisi Global milik Pemerintah China melaporkan seorang dokter bernama Liang Wudong, 62, yang merawat para pasien di Wuhan dilaporkan telah meninggal dunia akibat virus tersebut.