Putri Gus Dur Heran, Tidak Berhijab Disebut Belum Dapat Hidayah

Jakarta, law-justice.co - Pandangan yang menyatakan wanita yang tak berhijab dikarenakan belum dapat hidayah membuat Inayah Wulandarai Wahid terheran-heran. Pasalanya Putri Presiden ke-3 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu melihat istri-istri ulama terdahulu (Nyai) atau istri pendiri Nahdlatul Ulama (NU) tak berkerudung. Bahkan, pejuang perempuan RA Kartini pun tidak berhijab. Makanya, apakah mereka juga disebut belum mendapatkan hidayah?

Mengutip Viva.co, Inayah menyampaikan pernyataan tersebut saat acara bersama Deddy Cobuzier yang diunggah ke YouTube pada Rabu, 15 Januari 2020. Saat itu, Inayah bersama sang ibunda Sinta Nuriyah Wahid.

Baca juga : Senator Bali Tak Suka Front Line Bandara Berhijab, Sahroni: Woi, Rasis

Inayah menyampaikan hal itu karena dia di-bully lantaran tidak memakai hijab, padahal putri salah satu kiai NU dan mantan Presiden ke-3 Republik Indonesia, yaitu KH. Abdurrahman Wahid.

"Di-bully dong. Kalau soal itu ditanyain segala macam," kata Inayah.

Baca juga : Inayah Wahid Putri Gus Dur Bantah Gabung Timses Ganjar-Mahfud

Tapi, Inayah sampai hari ini tidak mau menjawab kenapa memilih tidak memakai hijab karena mereka tidak memberikan ruang untuk diskusi. Padahal, alasannya bukan karena belum mendapatkan hidayah, sehingga tak pakai hijab.

"Bukan karena itu (belum dapat hidayah). Tapi, saya tidak akan menjelaskan karena sudah antipati duluan, mencap pokoknya kalau tidak pakai hijab, lu tidak ngikutin syariat agama, lu dosa, masuk neraka," ujarnya.

Baca juga : Pemerintah Iran Makin Beringas Pada Perempuan yang Lepas Hijab

Padahal, Inayah punya alasan juga kenapa memilih tidak memakai hijab. Menurut dia, itu karena ada dalil-dalil lain juga yang diikutinya. Menurut dia, soal itu juga masih terjadi perdebatan antara para imam besar.

"Tapi yang dilihat banyak dari mereka hanya lihat pokoknya lu dosa, haram, tidak menutup aurat, sehingga tidak menyisakan ruangan diskusi, makanya saya tidak terima debat," ujar dia.

Inayah mengatakan bahwa ayahnya almarhum Gus Dur tidak pernah memaksakan putrinya harus memakai hijab.

"Enggak, dari dulu enggak pernah. Itu kan budaya," kata Inayah.

Sementara ibunda Inayah, Sinta Nuriyah mengatakan, almarhum Gus Dur juga akan berpandangan bahwa semua Muslimah tidak harus berhijab.

"Iya," kata Sinta.

Padahal, kata dia, sekarang saja di Arab Saudi, Riyahd, keluarga kerajaan sudah buka-buka, tidak pakai hijab lagi.

"Boleh nyetir, boleh nonton bola. Dulu enggak boleh keluar rumah. Jadi sekarang mereka sudah mulai membuka diri," ujarnya.

Inayah mengatakan, ada bagian-bagian sejarah yang mereka tidak mau lihat atau memang enggak mau tahu sama sekali. Misalnya, ia dibesarkan dari keluarga NU dan memang kaum perempuan pakainya kerudung seperti yang dipakai ibunya.

"Pendiri NU istrinya, ya kerudungnya kayak gini (kerudung dipakai Ibu Sinta)," kata Inayah.

Lantas, kata dia, sekarang misalnya menghakimi bahwa Muslimah yang tidak pakai hijab, itu tidak mendapatkan hidayah atau segala macam.

"Terus kita mau bilang ibu-ibu, nyai-nyai, istri kiai pendiri NU atau kiai ulama zaman dulu, mereka orang yang tidak mendapat hidayah?" ujarnya.

Sementara, lanjut dia, wacana untuk menggunakan hijab sendiri munculnya akhir-akhir ini sekitar 10-15 tahun belakangan.

"Terus sebelumnya para Muslimah tidak pakai hijab bagaimana dong? Dianggap tidak dapat hidayah?" ucapnya.