Bunuh Jenderal Iran, Muhammadiyah: Amerika Serikat Negara Teroris

Jakarta, law-justice.co - Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan tindakan arogan dari Amerika Serikat (AS) hingga menewaskan Jenderal Militer Iran, Qassem Soleimani yang berujung pada potensi perang dinilai sangat buruk.

Pasalnya, tindakan Amerika yang memicu peperangan tersebut seolah menunjukkan bahwa AS adalah masuk dalam kategori negara teroris.

Baca juga : Marak Demo Bela Palestina, Joe Biden: Tak Ubah Posisi AS ke Israel!

Demikian disampaikan Bendahara Umum PP Muhammadiyah Anwar Abbas sesaat lalu di Jakarta, Rabu (8/1).

"Bukan hanya arogan, tapi Amerika Serikat telah menjadi negara teroris. Dampak dari tindakan teroristik Amerika ini jelas akan sangat buruk sekali," ujar Anwar seperti melansir rmol.id.

Baca juga : Minta Pemerintah Tunda Pendaftaran CPNS 2024, Ombudsman: Ada Pilkada!

Anwar yang juga Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini menilai, dampak buruk akan menimpa sejumlah negara jika peperangan AS dengan Iran sudah terelakkan.

Terutama sektor ekonomi yakni diikuti bakal melonjaknya minyak dunia, mengingat Iran merupakan salah satu negara penyuplai minyak dunia.

Baca juga : Status Gunung Ruang Awas, 12 Ribu Warga Radius 7 Km Harus Direlokasi

"Minyak dunia akan melonjak tajam dan itu jelas akan berpengaruh terhadap biaya produksi dan naiknya harga-harga dan inflasi," kata Anwar.

Agar segala potensi-potensi tersebut tidak terjadi, Anwar menyatakan bahwa Muhammadiyah selaku ormas islam di Indonesia mengimbau agar PBB beserta perangkatnya untuk segera melakukan sidang agar tidak terjadi perang.

"Muhammadiyah mengimbau PBB dan Dewan Keamanan untuk bersidang secepatnya mencegah untuk tidak terjadi perang dan mencari solusi agar tidak terjadi," demikian Anwar.