Ferdinand Ingin Gubernur Anies Kecebur ke Got

Jakarta, law-justice.co - Politisi Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean angkat bicara perihal tes perpanjangan kontrak pegawai hononer di Jakarta Barat yang dipaksa masuk got.

Dilansir dari Akurat.co, Minggu (15/12/2019), Ferdinand heran dengan tes fisik yang dilakukan ini tidak manusiawi itu. Bahkan ia menyebut jika honorer diperlakukan seperti bebek.

Baca juga : Diungkap Mahfudz Siddiq, Gelora Tegas Tolak PKS Gabung Koalisi Prabowo

"Mau ngomong apa lagi kalau sudah begini, Honorer diperlakukan seperti bebek? Masuk got untuk tes fisik?" kata @FerdinandHaean2 di Twitter.

Ia pun memberikan sindiran kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. "Beginikah cara Mr Dan @aniesbaswedan membangun SDM di pemerintahannya? Tidak memanusiakan manusia? Kenapa bukan Anies yang masuk got setelah trotoar dibongkar lagi?" ujarnya.

Baca juga : Kejagung-KPK Didesak Usut Rumor Korupsi Rafael Alun Rp3.000 Triliun

Seperti diketahui, puluhan pegawai honorer Jakarta Barat dipaksa masuk ke dalam got demi menjalani tes perpanjangan kontrak kerja. Perlakuan tidak manusiawi itu terkuak usai video yang merekam aksi tersebut viral di media sosial pada Sabtu (14/12/2019).

Kepala Badan Kepegawaian (BKD) DKI Jakarta Chaidir mengatakan bahwa Lurah Jelambar Agung Triatmojo sebagai penanggung jawab tes perpanjangan kontrak kerja itu telah dinonaktifkan dari jabatannya. BKD pun telah memeriksa pihak-pihak yang terlibat dalam peristiwa itu.

Baca juga : Anies Mau Terima Tawaran Menteri Jika Dibolehkan Lakukan Hal-hal Ini

“Seluruh panitia dan Lurah selaku kepala unitnya di BAP, dugaan kelalaian dalam mekanisme tata cara perpanjangan Kontrak PJLP,” kata Chaidir saat dikonfirmasi Minggu (15/12/2019).

Hasil pemeriksaan dari inspektorat dan BKD bakal diserahkan kepada Gubernur Anies Baswedan untuk memutuskan sanksi yang diberikan kepada pegawai kelurahan yang terlibat.

“Hasil pemeriksaaan nanti akan diserahkan ke atasan langsung,” tandasnya.