Perempuan Ini Diminta Turun dari Pesawat Gegara Kaos Hail Satan

Jakarta, law-justice.co - Swati Runi Goyal, 49, tak menyangka jika kaos bertuliskan Hail Satan” yang dikenakannya nyaris membuatnya gagal terbang ke Nevada. Pada 30 Oktober lalu, Goyal bersama suaminya terbang dari tempat tinggal mereka di Floridan dengan menumpang pesawat American Airlines.

Saat dirinya baru saja duduk dan mulai membaca Majalah New York, seorang crew pesawat menghampirinya. Goyal diminta berjalan ke depan. Sempat terpikir bahwa dia akan mendapat peningkatan kelas ke kursi kelas bisnis yang berada di depan. Ternyata bukan. Dia pun bertambah terkejut ketika diminta memilih: melepas kaos yang dikenakannya atau keluar dari pesawat. Saat itu dia mengenakan kaus bertulis “Hail Satan”.

Baca juga : Pertemuan Pemuja Setan Terbesar dalam Sejarah Bakal Digelar di Amerika

Di Indonesia sejumlah lapak online menjajakan kaos ini dengan harga berkisar Rp 100.00 hingga Rp 150.000. “Kaos Hail Satan dengan harga murah Rp110.000 di Lapak Mentari Collection” demikian contoh promo di Bukalapak. Atau “Inc Hail Satan - Hitam, M dengan harga Rp 139.000 dari toko online Hardness Incorporated,” di tokopedia.

“Ini kaos ironis,” kata Goyal kepada BuzzFeed News. “Orang biasanya akan tertawa, atau memberi aku jempol karena mereka mengerti apa arti dibalik tulisan itu.”

Baca juga : Soal Urgensi Undang-undang Anti Islamophobia

Goyal pun mengaku dirinya bukanlah seorang pemuja setan. Dia hanya anggota Satanic Temple, kelompok aktivis di Amerika Serikat (AS) yang menggunakan citra Setan untuk mempromosikan egalitarianisme, keadilan sosial, dan pemisahan gereja dengan negara. Goyal membeli kaos tersebut sebagai bentuk dukungan bagi Gerakan ini.

Ternyata bukan joke

Baca juga : Covid-19 `Bunuh` Sektor Penerbangan, Belasan Ribu Karyawan Kena PHK

Pada 30 Oktober lalu, Goyal dan suaminya hendak bepergian ke Las Vegas. Mereka menumpang pesawat American Airlines dari Florida. Setelah beberapa saat Goyal duduk dan tengah membaca Majalah New York, seorang anggota crew menghampirinya. Dia meminta agar Goyal melepas kaos atau turun pesawat.

“Pria itu berkata, ‘Crew kami menganggap tulisan pada kaos Anda ofensif atau bernada menyerang.’” kata Goyal. “Kami semula berpikir itu hanya sebuah joke. Tetapi pernyataan itu dia ulang, sementara anggota crew lain, seorang perempuan, berdiri di belakannya sambil menatap penuh amarah.”

Goyal dan suaminya pun menolak turun pesawat.

Crew laki-laki itu mengatakan, ‘Kaos anda ofensif. Anda tahu apa artinya?’” Goyal mengatakan. “Saya jawab, ‘Saya perempuan minoritas kelahiran luar negeri, saya mengerti apa arti ofensif, dan kaos ini tidak bernada ofensif.’”

Menurut website resmi American Airlines, para penumpang memang diwajibkan berbusana yang pantas dan menghindari pakaian bernada ofensif. Aturan tersebut tidak secara spesifik menjelaskan lebih detik apa yang dimaksud tidak pantas atau ofensif, semua diserahkan pada kebijaksanaan para anggota crew.

Anggota crew juga tidak menyerah. Mereka tetap keukeuh pada keputusan sehingga pesawat pun tertunda. Mereka bahkan meminta petugas customer service di darat untuk membantu menjelaskan pada Goyal bahwa mereka tidak dapat terbang jika Goyal tetap mengenakan kaos bertulis “Hail Satan”.

Sikap kasar para crew ini membuat Goyal shocked karena dia telah mengenakan kaos ini beberapa kali tanpa ada masalah, termasuk dalam pesawat pada penerbangan sebelumnya.

Untunglah, saat itu sang suami mengenakan kaos rangkap dan dia berikan satu kepada Goyal agar tulisan ‘Hail Satan” di kaosnya tertutup. Solusi cerdas dan berhasil. Para crew akhirnya mengizinkan Goyal untuk terbang bersama pesawat tersebut. Meski demikian, menurut Goyal para crew terlihat masih kesal. Buktinya mereka tetap mengindari kontak mata dengannya, bahkan sikap mereka cuek saat menjajakan minuman.

Menurut Goyal pengalamannya itu sungguh tidak masuk akal, karena dia tak yakin orang akan mengangapnya sebagai pemuja setan hanya gara-gara dia mengenakan kaos bertuliskan ‘Hail Satan’.

“Penampilan saya seperti orang kebanyakan umumnya,” katanya. “Saya tidak terlihat seperti anak punk. Tidak punya tindik atau piercing pada tubuh. Saya juga tidak memakai kaos bergambar seekor kambing yang dipenggal kepalanya.”

“Saya hanya memakai celana pendek merek L.L. Bean dan sneakers,” imbuhnya. “Maksud saya, penampilan saya lebih terlihat sebagai seorang kutu buku.”

Meski mengaku malu, tetapi Goyal merasa bersyukur karena masih ada penumpang yang menunjukkan rasa simpati. Mereka bahkan mengatakan ikut prihatin atas sikap para crew yang memperlakukan dia seperti itu. Ada juga yang mengatakan kaos yang ia kenakan lucu.