Sukmawati: Jangan Sembrono, Apa Kesalahan Saya?

Jakarta, law-justice.co - Setelah muncul pernyataan kontroversial Sukmawati Soekarnoputri yang membandingkan Nabi Muhammad dengan Presiden pertama RI Sukarno, tagar #TangkapSukmawati menjadi trending topic di Twitter. Lantas bagaimana tanggapan Sukmawati?

"Ya nggak bisa sembrono gitu lho, apa kesalahan saya?" kata Sukmawati seperti dilansir dari detikcom, Minggu (17/11/2019).

Baca juga : Apakah Prabowo-Megawati akan Singkirkan Jokowi?

Sukmawati mengatakan ucapannya itu adalah sebuah pertanyaan.

"Kan itu saya bertanya, silakan lihat video yang benar, yang lengkap," cetusnya.

Baca juga : Terungkap, Ini Alasan PDIP Tarik Ulur Pertemuan Megawati dan Prabowo

"Awalnya itu ada kata-kata yang diubah oleh wartawan, padahal saya kan hanya bertanya. Pertanyaan saya `di awal abad ke-20 siapa yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia?`. Kan gitu," lanjutnya.

Menurut Sukmawati, pertanyaannya itu ia lontarkan kepada forum untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan generasi muda soal sejarah bangsa. Forum diskusi yang digelar di The Tribrata Darmawangsa, Jaksel, pada 11 November itu dihadiri oleh sejumlah mahasiswa dari pelbagai universitas.

Baca juga : Senyum Dibilang PDIP Bukan Kader Lagi, Jokowi: Terima Kasih!

"Kan saya ingin tahu anak-anak ini tahu nggak sejarahnya. Saya bilang `apakah itu Nabi Yang Mulia Muhammad, apa Sukarno?` Saya nggak ada (menyebut) kata `jasa`, kalau itu kan opini wartawan," katanya.

Ia pun meminta masyarakat mencermati kembali isi pidatonya itu secara utuh.

"Silakan diperiksa kata-kata saya hanya bertanya, saya hanya bertanya `siapa yang berjuang di awal abad 20, siapa yang berjuang`. Terus ada lagi video nggak lengkap, `saya bilang mana lebih bagus Alquran atau Pancasila`, itu juga dieditnya sepenggal gitu, nggak seluruhnya," sambungnya.

Menurutnya, videonya yang diedit itu membuat dirinya dihujat dan dianggap menistakan agama.

"Padahal ada kaitannya dengan sebelumnya dengan yang saya utarakan, jadi jangan separuh-separuh untuk membuat saya kaya dihujat, dicemooh, selalu arahnya penistaan agama," imbuh Sukmawati.

Ia pun mengaku siap menghadapi laporan tersebut.

"Oh siap saja gitu lho, kalau mau pakai jalur hukum, ya ayo. Kalau mau lebih lengkap, polisi pasti ada dokumentasi lebih lengkap," tandasnya.