Kasus Novel Libatkan Orang Besar, Haris Azhar: Jokowi Tak Berani

Jakarta, law-justice.co - Pegiat Hak Asasi Manusia (HAM), Haris Azhar memprediksi Presiden Joko Widodo tak mampu mengungkap pelaku dan dalang di balik kasus penyiraman air keras yang menimpa penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Dia bersedia untuk menggantikan peran juru bicara Presiden Jokowi untuk sekedar mengumumkan jika pemerintah tak sanggup menuntaskan kasus Novel, lantaran sudah pesimistis dengan pengungkapan kasus teror air keras ini.

Baca juga : Resmi Presiden Jokowi Teken UU Desa: Jabatan Kades Maksimal 16 Tahun

"Jadi Jokowi tidak akan menyelesaikan kasus Novel Baswedan. Kalau juru bicaranya enggak bisa ngomong gitu, biar saya yang ngomong, dia (Jokowi) tidak akan menyelesaikan kasus Novel," kata Haris seperti melansir suara.com.

Menurut Haris, Jokowi hanya memberikan harapan. Dengan janji-janjinya agar bisa menyelesaikan kasus Novel. Apalagi, tim teknis Polri yang dibentuk Jokowi tak memberikan kemajuan dalam menyelidiki kasus Novel yang sudah nyaris masuk tahun ketiga ini.

Baca juga : Presiden Jokowi Bakal Nonton Indonesia vs Irak di Kamar: Yakin Menang

"Itu tadi saya mau bilang itu cuma janji-janji saja, enggak ada konkretnya, Enggak ada yang konkret. Begini, berbagai pihak berbagai survei sudah berulang-ulang kali memberi catatan penegakan hukum di zaman Jokowi itu jeblok dan (contohnya) kasus Novel Baswedan ini," ucap Haris.

Dia mengaku telah melakukan investigasi dalam kasus Novel. Maka itu, alasan Jokowi belum dapat mengungkap kasus Novel, bahwa ada dugaan keterlibatan orang besar.

Baca juga : May Day, YLBHI Ungkap Nasib Marginal Kaum Buruh di 10 Tahun Era Jokowi

"Kami juga sudah melakukan investigasi ya, memang temuan ini orang yang sangat tinggi keterlibatannya (kasus Novel) dan Jokowi saya pikir dia enggak berani," kata Haris.