Permohonan Terakhir Bocah Obesitas Satia Sebelum Meninggal

Jakarta, law-justice.co - Bocah obesitas berbobot 110 kilogram asal Karawang, Satia Putra (7) telah meninggal dunia pada Sabtu (28/9/2019) lalu. Satia mengembuskan napas terakhirnya pada hari itu pukul 21.00 WIB setelah mengalami sesak napas.

Minggu (29/9/2019) siang, jenazah Satia Putra dimakamkan pihak keluarga di Tempat Pemakaman Umum (TPU) di Dusun Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Karawang.

Baca juga : KPK Masukkan Eks Kadis PUPR Papua ke Lapas Sukamiskin

Melansir dari Liputan6.com, orangtua bocah obesitas itu, Sarli bercerita sebelum meninggal dunia anaknya sempat merengek minta dibelikan mainan sebanyak tiga buah, saat dilarang malah mengamuk dan menangis sambil berujar setelah dibelikan mainan tiga buah tidak akan meminta lagi selamanya.

"Masih terngiang saat memaksa dibelikan tiga buah mainan sekaligus sambil berkata tidak akan minta mainan lagi selamanya," kata Sarli.

Baca juga : Bahlil : Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun

"Saya tidak percaya atas kata terkahir anak berkata seperti itu, malah ibu sempat bilang jangan berkata begitu karena semua sayang Satia, namun akhirnya ucapan itu menjadi permintaan yang terkahir. Awalnya tidak percaya, namun nasib berkata lain," kenang Sarli.

Baca juga : Ini Isi Pertemuan Jokowi dengan PM Singapura Lee Hsien Loong

Sosok Satia di Mata Guru

Guru Madrasah Ibitidaiyah Alwatoniyah, Nunung mengatakan selama masuk belajar di sekolah berbasis agama Islam, Setia Putra merupakan anak yang rajin dan keinginan untuk belajar sangat besar. Dia sudah bisa membaca huruf satu persatu.

"Keinginan belajarnya sangat kuat dan rajin tidak pernah bolos kalau tidak sakit," kata Nunung.

Nunung mengaku walaupun keinginan belajar kuat, tetapi sepertinya dia sering lapar dan haus, karena setiap saat belajar kerap menyuruh temannya untuk membelikan makanan dan minuman. Kalau dilarang dia malah menangis.

"Saat belajar harus ngemil dan minum minuman ringan, seperti yang lapar dan haus," dia memungkasi.