Keren, Game Candy Crush & Tetris Bisa Deteksi Kerusakan Otak

Jakarta, law-justice.co - Hasil riset University of Kent mengatakan game klasik seperti Tetris, Candy Crush dan Fruit Ninja dianggap mampu mendeteki sinyal penurunan fungsi otak penggunanya.

Penelitian ini dilakukan pada 21 peserta yang diminta memainkan tiga game ini selama 10 menit dalam 15 hari.

Baca juga : Marak Demo Bela Palestina, Joe Biden: Tak Ubah Posisi AS ke Israel!

Ketiga game ini dipilih karena mudah dipelajari, menarik, dan membutuhkan banyak gerakan jari.


Dilansir dari CNBCIndonesia.com, dengan menggunakan sensor yang terpasang pada ponsel, para peneliti dapat membangun hubungan antara gerakan rotasi dan tingkat kinerja kognitif para relawan, terutama kemampuan mereka untuk berkonsentrasi, mengingat, dan melakukan tugas pencarian visual dan visuo-spasial.

Baca juga : Minta Pemerintah Tunda Pendaftaran CPNS 2024, Ombudsman: Ada Pilkada!


Berdasarkan riset tersebut, para dokter bisa menggunakan game ini untuk mendeteksi perubahan kapasitas motorik yang sering diamati pada pasien dengan penyakit Alzheimer, stroke, skizofrenia, atau gangguan obsesif-kompulsif.

"Kami sangat termotivasi dengan penelitian kami dan sejak itu telah mengumpulkan data dari pasien yang menunjukkan tanda-tanda kerusakan otak. Analisis tambahan ini memperkuat kesimpulan dari penelitian asli kami," ujar Peneliti utama Chee Siang Ang.

Baca juga : Status Gunung Ruang Awas, 12 Ribu Warga Radius 7 Km Harus Direlokasi

Kami sekarang sedang bekerja untuk merancang algoritma yang dapat melakukan otomatis memantau kinerja kognitif individu saat bermain game ini."

Chee Siang Ang menambahkan alat-alat ini juga dapat digunakan dengan atlet yang berisiko mengalami cedera otak traumatis seperti petinju, rugby, dan pemain sepak bola.