Presiden Iran: Serangan ke Kilang Minyak Arab Aksi Balas Dendam

Jakarta, law-justice.co - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan bahwa serangan terhadap fasilitas minyak Aramco di Arab Saudi adalah tindakan balasan oleh Yaman untuk mereka yang menyerang negaranya.

Hal itu dikatakan untuk menanggapi tudingan Arab Saudi yang mengatakan serangan itu dilakukan dengan senjata asal Iran.

Baca juga : Marak Demo Bela Palestina, Joe Biden: Tak Ubah Posisi AS ke Israel!

"Orang-orang Yaman menggunakan hak pertahanan mereka yang sah ... serangan itu merupakan tanggapan timbal balik terhadap agresi terhadap Yaman selama bertahun-tahun," ujar Rouhani pada konferensi pers bersama dengan rekan-rekannya dari Rusia dan Turki seperti dilansir dari Sindonews.com dan Reuters, Selasa (17/9/2019).

Fasilitas minyak perusahaan minyak Arab Saudi, Aramco, diserang oleh sepuluh pesawat tanpa awak pada 14 September lalu. Kelompok pemberontak Yaman, Houthi, telah mengklaim bertanggung jawab atas insiden itu.

Baca juga : Minta Pemerintah Tunda Pendaftaran CPNS 2024, Ombudsman: Ada Pilkada!

Secara khusus, kilang minyak terbesar dunia di dekat kota Abqaiq dan kilang dekat Khurais, tempat ladang minyak terbesar kedua Saudi berada, diserang, yang diikuti oleh kebakaran hebat.

Menyusul insiden itu, Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo menuduh pemerintah Iran berada di balik serangan-serangan ini, dengan mengatakan tidak ada bukti bahwa mereka berasal dari Yaman.

Baca juga : Status Gunung Ruang Awas, 12 Ribu Warga Radius 7 Km Harus Direlokasi

Kelompok Houthi yang mengendalikan ibukota Yaman mengklaim bertanggung jawab atas serangan hari Sabtu itu. Serangan itu merobohkan lebih dari setengah produksi minyak Arab Saudi dan merusak pabrik pemrosesan minyak mentah terbesar di dunia.