Difitnah Soal Asap, Menteri LHK Bakal Protes ke Dubes Malaysia

Jakarta, law-justice.co - Pemerintah bakal mengirimkan surat protes kepada Duta Besar Malaysia terkait masalah asap kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya meminta agar Malaysia menyajikan data yang tepat soal kabut asap yang menyelimuti wilayahnya.

Baca juga : Bekas Anak Buah: Kementan Keluarkan Rp3 Juta/Hari untuk Makan SYL

"Saya akan menulis surat kepada Dubes (Malaysia) untuk diteruskan kepada Menterinya. Jadi saya kira supaya yang betul datanya," kata Siti seperti melansir CNNIndonesia.com.

"Karena apa? Karena pemerintah Indonesia betul-betul secara sistematis mencoba menyelesaikan ini dengan sebaik-baiknya. Tetapi memang harus jelas sumber dari mana, data dari mana. Polanya seperti apa," ujarnya menambahkan.

Baca juga : KPK Masukkan Eks Kadis PUPR Papua ke Lapas Sukamiskin

Siti memastikan, dari rapat dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), saat ini tak ada asap lintas batas (transboundary haze) dari Indonesia ke negara lain, termasuk Malaysia.

Ia mengakui kabut asap sempat melintasi batas Indonesia pada 8 September, namun hanya terjadi satu jam dan telah hilang kembali.

Baca juga : Bahlil : Realisasi Investasi Kuartal I-2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Siti tak terima Malaysia hanya menyebut asap karhutla yang menutupi Kuala Lumpur hanya berasal dari wilayah Indonesia. Menurutnya, asap karhutla itu juga berasal dari wilayah Malaysia sendiri, seperti Serawak dan Semenanjung Malaya.

"Ada informasi yang dia (Malaysia) tidak buka. Karena sebetulnya asap yang masuk ke Malaysia, ke Kuala Lumpur, itu dari Serawak kemudian dari Semenanjung Malaya, dan juga mungkin sebagian dari Kalbar. Oleh karena itu seharusnya obyektif menjelaskannya," tuturnya.

Lebih lanjut, Siti menyatakan pihaknya sudah bekerja sistematis dalam menangani masalah karhutla dan kabut asap yang menyelimuti sejumlah wilayah di Sumatera dan Kalimantan. Ia juga menegaskan tidak ada asap karhutla di Riau masuk ke Singapura.

"Tidak benar ada asap dari Riau masuk ke Singapura. Kenapa? Karena pada beberapa hari itu, angin kencang bergerak di Semenanjung. Jadi tidak mungkin dari Riau menyeberang ke sebelah kanan.