Ketua Rombongan Tokoh Papua yang Bertemu di Istana Eks Timses 01

Jakarta, law-justice.co - Ketua Rombongan Tokoh Papua yang bertemu Presiden Joko Widodo di Istana Negara kemarin, Abisai Rollo mengaku pernah menjadi Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma`ruf Kota Jayapura saat Pilpres 2019.

Selain itu, dia juga mengaku sebagai Politikus Partai Golkar dan sedang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Jayapura.

Baca juga : Reuni UII, Ketua MA Baca Puisi

"Iya ketua timses. Saya dari Partai Golkar," kata Abisai seperti melansir CNNIndonesia.com.

Abisai menjadi satu-satunya perwakilan tokoh Papua dan Papua Barat yang berbicara saat bertemu Jokowi. Ia dipersilakan oleh Kepala BIN Budi Gunawan (BG) untuk menyampaikan sejumlah hal terkait pertemuan dengan Jokowi.

Baca juga : Permainan Mengagumkan, Timnas Indonesia U-23 Dapat Bonus Rp23 Miliar

Abisai menyampaikan setidaknya sembilan permintaan masyarakat Papua dan Papua Barat kepada Jokowi terkait masalah yang dihadapi saat ini. Pertama, meminta Jokowi untuk melakukan pemekaran provinsi lima wilayah adat, di Provinsi Papua dan Papua Barat.

Kedua pembentukan badan nasional urusan Tanah Papua. Selanjutnya, yang ketiga penempatan pejabat-pejabat eselon satu dan dua asli Papua di kementerian dan LPMK. Keempat pembangunan asrama nusantara di seluruh provinsi dan menjamin keamanan mahasiswa Papua.

Baca juga : Bobby Nasution Resmi Tunjuk Pamannya Jadi Plh Sekda Medan

Kemudian kelima mengusulkan revisi UU Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua dalam Prolegnas 2020. Keenam menerbitkan instruksi presiden untuk pengangkatan ASN honorer di Tanah Papua.

Ketujuh meminta percepatan Palapa Ring Timur Papua. Kedelapan meminta Jokowi mengesahkan lembaga adat perempuan dan anak Papua. Yang terakhir atau kesembelian, meminta Jokowi membangun Istana Presiden di Kota Jayapura, Papua. Terkait pembangunan Istana, Abisai mengaku siap menyumbangkan tanah seluas 10 hektare.

"Sehingga perjalanan bapak presiden ke Papua diubah dari berkunjung ke Papua menjadi berkantor di Papua," ujarnya.

Usai pertemuan Abisai mengakui bahwa tuntutan kepada Jokowi lebih soal masalah jangka panjang. Terkait masalah yang terjadi saat ini, ia menyebut perlu kejernihan semua pihak dalam meresponsnya.

"Kalau jangka pendeknya, kita perlu 100 persen jernih. Termasuk untuk SDM, juga SDA," tuturnya.

Abisai menilai pemblokiran internet yang dilakukan pemerintah hingga hari ini di sejumlah wilayah Papua dan Papua Barat merupakan hal wajar. Ia menilai pemblokiran internet bisa mencegah penyebaran berita bohong.

"Pemblokiran Internet itu bagi saya hal yg wajar krn selalu ada hoaks menyebar. Dikatakan 300 orang pulang, ada ular di Surabaya, itu diblok supaya tidak berkembang hoaks di Papua," ujarnya.

Staf Khusus Presiden Adita Irawati menyebut status Abisai yang pernah menjadi timses Jokowi-Ma`ruf dan hari ini sebagai ketua rombongan tokoh Papua dan Papua Barat hanya kebetulan. Ia membantah jika Jokowi hanya mengundang tokoh yang mendukung dirinya saat Pilpres.

"Saya rasa mungkin kebetulan saja ya. Enggak mungkin lah dalam konteks sekarang bapak (presiden) hanya mengundang yang sudah mendukung beliau," kata Adita saat dikonfirmasi.

Tenaga Ahli Kedeputian IV Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin juga membantah Jokowi hanya mengundang tokoh yang mendukung dirinya saat Pilpres lalu. Ngabalin mengatakan Abisai hadir sebagai seorang tokoh adat di Jayapura, Papua

"Jadi tidak ada representasi representasi begitu. Beliau lebih kepada kepala suku. Yang pasti tidak ada representasi (pendukung). Pemilu, kampanye sudah selesai," kata Ngabalin.