JK: Kelemahan Kita Sebagai Muslim Adalah Kekurangan Pengusaha

Jakarta, law-justice.co - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengungkapkan Indonesia kekurangan pengusaha Islam--baik muslim maupun muslimah. Pernyataan ini diutarakan ketika memberikan arahan dalam Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi).

Kurangnya jumlah pengusaha muslim itu menurutnya berpengaruh pada kemajuan perekonomian di Indonesia yang sesungguhnya memiliki populasi muslim terbesar di dunia.

Baca juga : Heru Budi Sebut Penonaktifan NIK Lindungi Warga dari Kriminalitas

Selain itu dilansir dari Antara, dengan banyaknya pengusaha Islam maka menurut Kalla peluang lapangan kerja untuk muslim dan muslimah pun kian terbuka. Dengan begitu, tentu sekaligus dapat berkontribusi pada pembayaran pajak ke kas negara.

"Para pengusaha yang maju yang dapat membayar pajak, yang dapat memajukan negeri ini. Karena, tanpa pajak tidak mungkin negeri ini maju, tanpa orang bekerja tidak mungkin negeri ini makmur," jelas Wapres Jusuf Kalla di The Media Hotel and Tower, Jakarta Pusat dilansir Antara, Senin (29/7/2019).

Baca juga : Cek Syaratnya, Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1

Dampak lain kurangnya pengusaha muslim adalah pada kecilnya nominal zakat yang dibayarkan dari kalangan pengusaha.

"Justru kelemahan kita sebagai umat muslim ialah kekurangan pengusaha. Ekonomi kita, seperti kita tahu, lebih banyak dijalankan oleh kawan-kawan kita non-muslim. Kenapa zakat kurang, karena kita kekurangan pengusaha membayar zakat," lanjut JK.

Baca juga : Status Internasional 17 Bandara Dicabut, Konektivitas Udara Efisien

Wapres berharap dengan adanya asosiasi semacam Ipemi bisa mendorong semakin banyak muslimah dan muslim di Indonesia untuk terjun dalam dunia wirausaha. Terlebih, dengan perkembangan teknologi saat ini peran perempuan dalam rumah tangga juga semakin dimudahkan. Sehingga menurutnya, banyak waktu yang bisa digunakan untuk merintis usaha.

"Dengan waktu yang banyak itu, supaya tidak habis hanya untuk bergosip, maka yang lebih produktif adalah menjadi pengusaha, sehingga muslimah pengusaha itu dapat mengembangkan usahanya dengan baik," tutur Kalla.

Ketua Umum Ipemi Ingrid Kansil mengatakan rakernas ke-IV tersebut diselenggarakan untuk memberikan pelatihan serta bertukar pikiran antara muslimah pengusaha dalam mengelola bisnis. Melalui rakernas tersebut, Ingrid berharap Ipemi mampu meningkatkan peran dan fungsi strategis dalam membantu pengembangan usaha para muslimah untuk berkembang dalam pembangunan nasional.