Syarat Rekonsiliasi, Gerindra Tawarkan Program Ini ke Jokowi

Jakarta, law-justice.co - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad mengatakan bahwa partai politiknya sudah menyiapkan berbagai program kerja yang mendukung pembangunan Indonesia kelak.

Dia menambahkan bila konsep tersebut diterima maka dipastikan Gerindra akan merapat ke koalisi Joko Widodo-Ma`ruf Amin.

Baca juga : Komisi III Dukung Polda Kalsel Miskinkan Bandar Narkoba dengan TPPU

Dasco menyatakan konsep tersebut bisa digunakan sebagai acuan strategis bagi Gerindra untuk berkoalisi. Konsep tersebut diklaim agar tidak sekadar hanya bagi-bagi kursi kekuasaan di pemerintahan.

Ia menyatakan konsep itu akan diterapkan bila Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sudah menyetujui untuk bergabung ke barisan koalisi Jokowi-Ma`ruf Amin.

Baca juga : BNPB : 267 Rumah Warga Rusak Imbas Gempa Garut

"Ya kalau ke dalam [Jokowi-Ma`ruf] itu tidak langsung bagi-bagi kursi tetapi dengan tukar menukar konsep. Kalau konsep kita diterima [pemerintah], artinya kan baru ketahuan berapa jumlah orang yang diperlukan untuk menjalankan konsep tersebut," kata Dasco seperti dilansir dari CNN Indonesia, Jumat (19/7/2019).

Dasco menjelaskan konsep yang ingin ditawarkan pihak Gerindra ke pemerintah yakni seputar masalah ketahanan pangan dan ketahanan energi. Ia enggan menjelaskan apakah konsep tersebut sebagai prasyarat Gerindra mengincar kursi Menteri Pertanian dan kursi Menteri BUMN.

Baca juga : PPP Akan Gelar Rapimnas Tentukan Sikap Partai di Pemerintahan Prabowo

Nantinya, kata dia, konsep itu akan diajukan Gerindra kepada Pemerintah sebagai satu kesatuan konsep guna membangun Indonesia kedepannya.

"Konsep mandiri pangan, ketahanan energi, ketahanan pangan, terus mandiri apa gitu ya, tadi saya lupa. Pokoknya itu jadikan satu konsep," kata dia.

Lebih lanjut, Dasco mengatakan Gerindra akan menyiapkan beberapa kader terbaiknya untuk melaksanakan konsep bila sudah ada lampu hijau dari Jokowi-Ma`ruf.

"Kalau itu semua diakomodir [Jokowi-Ma`ruf] artinya ya [masuk] di dalam. Kalau pun di luar ya, dengan kritik membangun," kata Dasco.

"Lalu kan nanti akan dihitung bidangnya berapa orangnya berapa, kan begitu. Mungkin juga bisa dielaborasi berapa yang sudah ada, berapa yang belum ada orangnya," tambah dia.