Ini Para Inisiator Pertemuan Jokowi-Prabowo

Jakarta, law-justice.co - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengungkapkan beberapa tokoh yang menjadi inisiator pertemuan antara Presiden terpilih Joko Widodo dan Ketua Umum Gerindra, Prabowo Subianto yang menjadi saingan Jokowi dalam Pilpres 2019.

"Yang menjembatani ada Pak Pram, ada Pak BG, Pak Edhy Prabowo itu orang baik semua, mereka memang bersahabat ya," kata Budi Karya di FX Mall di Jakarta, Sabtu (13/7/2019).

Baca juga : Bulan Depan, Erick Thohir Bakal Rombak Direksi-Komisaris 12 BUMN

Seperti diketahui, Joko Widodo akhirnya bertemu dengan Prabowo Subianto di Stasiun Moda Raya Terpadu (MRT) Lebak Bulus. Keduanya lalu naik kereta MRT hingga stasiun Senayan kemudian berlanjut santap siang bersama di salah satu restoran di daerah Senayan.

Melansir dari Antara, Pram yang dimaksud adalah Sekretaris Kabinet Pramono Anung, BG adalah Budi Gunawan selaku Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), sedangkan Edhy Prabowo adalah Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.

Baca juga : Nasib Tragis BUMN Farmasi Indofarma

"Di MRT karena lebih `friendly`, kalau ambil `shoot tv`-nya juga susah kalau di dalam ya kan kalau ini kan banyak sekali termasuk juga yang dinilai itu akan lebih baik kita bersama di luar secara bersama dalam satu kegiatan, akan sangat luar biasa," tambah Budi Karya.

Versi Gerindra JK Tokohnya

Baca juga : MNC Larang Nobar Piala Asia U-23 Ada Sangsi Pidana

Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Arief Poyuono menyebutkan, Wakil Presiden Jusuf Kalla mempunyai peran besar dalam pertemuan Jokowi dan Prabowo.

"Terima kasih Pak Jusuf Kalla akhirnya pertemuan Kangmas Joko Widodo dan Mas Prabowo Subianto bisa terjadi. Ini sebuah langkah awal menuju Indonesia Berkerja untuk menuju masyarakat Adil Makmur," kata Arief.

Arief mengaku dirinya dan Jusuf Kalla sejak 1 Mei 2019 selalu berkomunikasi agar apapun hasil Pilpres bisa diterima kedua belah pihak dan kemudian mempersatukan kembali para pendukung 01 dan 02.

"Tidak mudah dan tidak gampang mengatur dua tokoh ini bertemu walau keduanya sebenarnya mereka sangat dekat dan bersahabat," tuturnya.

Pasca keributan di Bawaslu tanggal 22 Mei 2019, kata dia, dirinya dan JK Saya saling menelpon untuk mengatur pertemuan

"Pak JK bertemu dengan Pak Prabowo agar bisa mencairkan suasana setelàh keributan 21-22 Mei 2019.

Setelah dan sebelum putusan MK pun, dirinya dan JK selalu berkomunikasi untuk bagaimana mencari jalan mempertemukan kedua tokoh nasional dengan tujuan agar masyarakat menjadi satu lagi.

"Jumat kemarin pukul 10 pagi, saya ditelpon Pak JK bahwa sudah saatnya Pak Prabowo bertemu untuk dengan Pak Joko Widodo. Pak JK tanya.. `Rif, Pak Prabowo di mana?` Saya bilang di Jakarta baru dari LN. Pak JK bilang sudah saatnya untuk dibuat pertemuan. Pak JK akan bicara hari ini pada Pak Joko Widodo," jelas Arief.