Titiek Soeharto Sebut Kecurangan Pemilu Rampas Hak Jutaan Rakyat

Jakarta, law-justice.co - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto mengatakan, rakyat Indonesia tidak akan tinggal diam dengan kecurangan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019.

“Kecurangan merampas hak kedaulatan rakyat. Satu suara saja dicuri itu adalah mencuri hak rakyat. Apalagi ini jutaan suara,” kata Titiek Soeharto dalam sambutannya pada deklarasi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) di Rumah Perjuangan Rakyat di Menteng, Jakarta, Jumat (17/5) sore, mengutip Cendananews.com.

Baca juga : Begini Respons Titiek Soeharto Ditanya Kesiapan jadi Ibu Negara

Titiek menegaskan Pemilu curang merupakan pengkhianatan kepada bangsa dan negara. “Berarti makar ya,” ujar Putri Cendana ini.

Selain itu, Pemilu curang ini merupakan penghinaan terhadap harkat dan martabat bangsa. “Kita ini dianggap orang bodo, dibohongi, dicurangi diam saja. Dan ini kami dianggap bodo banget,” tukasnya.

Baca juga : Kok Baru Pemilu 2024 Megawati Menyoroti Kecurangan?

Dia menegaskan, Pemilu curang ini adalah bukti bahwa pemerintah yang berkuasa telah gagal total menjalankan demokrasi. Kaena tidak mampu menegakkan prinsip dasar negara demokrasi, yaitu kejujuran dan keadilan.

“Jadi tanpa kejujuran dan keadilan pemerintah tidak dapat mensejahterakan bangsa ini. Kita lihat korupsi makin merajela, ekonomi nyungsep dan aparat negara digunakan untuk menakuti rakyat,” tegasnya.

Baca juga : Heboh Hashim Sebut Nama Ibu Negara Jika Prabowo Presiden: Bukan Titiek

Ini terbukti banyak aktivis yang bicara keras sedikit saja sudah ditangkap aparat dan dikriminalisasi. Para ulama dan ustaz sampai harus ke luar negeri. Karena kalau tetap di sini, bisa ditingkatkan statusnya menjadi tersangka.

Bahkan ibu-ibu yang demo damai di depan Bawaslu yang keracunan setelah memakan takjil yang diberikan orang tak dikenal, malah dipermasalahkan.

“Yang keracunan makanan kok malah dia yang ditanyain, seolah dia menyebarkan berita hoaks. Padahal jelas, saya ada di situ, mereka cerita badan lemas, muntah-muntah, lidah keluh dan leher serasa dicekik,” ungkap Titiek Soeharto.

Malah lanjut dia, tidak ada polisi yang datang menjenguk dan bertanya pada korban keracunan tersebut, bagaimana kronologisnya. Untuk kemudian mencari pelakunya.

“Datang kek polisi, tanya mereka siapa yang racunin. Ini malah yang ada surat cinta untuk jemput ibu yang keracunan karena dianggap sebar hoaks,” tukasnya.

Titiek Soeharto mengimbau agar rakyat bersatu dan merapatkan barisan, menyatukan langkah untuk memerangi kecurangan Pemilu.

Perjuangan melawan kecurangan tersebut menurutnya, adalah untuk masa depan anak cucu kita dalam menaungi bangsa menjadi lebih baik lagi.

Putri Presiden Kedua RI, Jenderal Besar HM Soeharto meyakini bahwa Allah SWT senantiasa bersama rakyat Indonesia.

“Kemenangan akan menang dan kebatilan akan hancur. Semoga Allah SWT Yang Maha Kuasa, Tuhan Yang Maha Besar, senantiasa memberikan petunjuk dan meridai langkah kita dalam mengabdi pada bangsa dan negara Indonesia,” pungkasnya.