BPS: Kenaikan Tarif Pesawat Picu Inflasi 0,44 Persen

Jakarta, law-justice.co -  Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kenaikan tarif angkutan udara menjadi salah satu pemicu inflasi pada April 2019 sebesar 0,44 persen.

"Tarif angkutan udara masih mengalami kenaikan, harganya belum turun," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam jumpa pers di Jakarta, Kamis (2/5).

Baca juga : Konflik Iran-Israel Dapat Buat Inflasi Indonesia Naik Tajam, Waspada!

Suhariyanto mengatakan kenaikan tarif angkutan udara terjadi di 39 kota, sehingga memberikan andil inflasi sebesar 0,03 persen kepada kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan.

Ia mengharapkan adanya kebijakan lebih lanjut untuk menurunkan harga tiket pesawat, yang selama enam bulan berturut-turut sejak November 2018 telah menyumbang inflasi.

Baca juga : ADB Prediksi Inflasi Indonesia Capai 2,8% pada 2024-2025

"Mudah-mudahan ada kebijakan yang dapat menurunkan harga tiket pesawat karena pasti akan melonjak pada Puasa dan Lebaran," ujar Suhariyanto.

Penyebab lain inflasi April adalah kenaikan komoditas bahan makanan terutama bumbu-bumbuan seperti bawang merah, bawang putih, dan cabai merah, kemudian telur ayam ras dan tomat sayur.

Baca juga : Inflasi Indonesia Tembus 3,05 Persen, Ini Sebabnya

Meski demikian, harga beras, yang selama ini menjadi salah satu komponen pembentuk inflasi nasional, mengalami penurunan dan menyumbang andil deflasi 0,06 persen.

Secara keseluruhan, kelompok bahan makanan mengalami inflasi tinggi pada April 2019 yaitu sebesar 1,45 persen diikuti kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan 0,28 persen dan kelompok kesehatan 0,25 persen.

Selain itu, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,19 persen, kelompok sandang 0,15 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,12 persen dan kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,03 persen.

"Untuk kelompok perumahan, penyebab inflasi adalah kenaikan tarif kontrak rumah dan tarif sewa rumah, karena adanya kenaikan harga barang untuk pemeliharaan rumah seperti semen, pasir, batu bata dan asbes," ujar Suhariyanto.

Dari 82 kota IHK, sebanyak 77 kota mengalami inflasi dengan inflasi tertinggi terjadi di Medan sebesar 1,3 persen dan terendah di Pare-Pare 0,03 persen.

Dalam periode ini, hanya lima kota yang mengalami deflasi dengan deflasi tertinggi terjadi di Manado sebesar 1,27 persen dan terendah di Maumere 0,04 persen.

Dengan laju inflasi April tercatat sebesar 0,44 persen, maka laju inflasi tahun kalender Januari-April 2019 mencapai 0,8 persen, dan inflasi tahun ke tahun (yoy) 2,83 persen.