Jadi Tersangka KPK, Dirut PLN Sofyan Basir sedang di Perancis

Jakarta, law-justice.co - Ternyata Direktur Utama PT PLN Sofyan Basir tidak sedang berada di Perancis pada ditetapkan tersangka oleh KPK, Rabu (24/4/2019). 

"Iya, sepertinya begitu, di Prancis," ujar pengacara Sofyan, Soesilo Ariwibowo, menjawab pertanyaan wartawan mengenai apakah Sofyan sedang berada di luar negeri.

Baca juga : Diduga Halangi Proses Pelanggaran Etik, Novel Laporkan Nurul Ghufron

Soesilo menyebut Sofyan sudah sekitar seminggu yang lalu berada di Benua Eropa itu. Sofyan disebut tengah mengurusi urusan pekerjaan, tetapi tidak disebut detailnya.

"Sudah seminggu yang lalu (berada di Prancis) untuk urusan pekerjaan," ucap Soesilo, sekaligus menambahkan bila sejauh ini belum berkomunikasi dengan Sofyan terkait kasus di KPK itu.

Baca juga : Dewas KPK: Nurul Ghufron Urus Pegawai Kementan Dimutasi ke Malang

Sedangkan di KPK hari ini penyidik memanggil saksi atas nama Tahta Maharaya untuk Sofyan. Pemanggilan saksi itu dilakukan sehari setelah Sofyan diumumkan sebagai tersangka.

Tahta diketahui merupakan mantan tenaga ahli DPR yang juga staf eks Wakil Ketua Komisi VII DPR Eni Maulani Saragih. Tahta sebelumnya juga pernah bersaksi untuk tersangka lain yang telah diproses lebih dulu dalam kasus ini, yaitu Eni dan Idrus Marham. Saat menjadi saksi di persidangan Idrus, Tahta sempat mengaku menerima USD 18 ribu dari Idrus untuk Eni.

Baca juga : Rutan Pom AL dan Guntur Akhirnya Dinonaktifkan KPK Buntut Kasus Pungli

Sebagaimana yang dilansir dari Detik.com, pada Selasa (23/4) kemarin, Sofyan ditetapkan KPK sebagai tersangka karena diduga membantu Eni Saragih mendapatkan suap dari pengusaha Johanes Budisutrisno Kotjo. KPK menduga Sofyan dijanjikan jatah yang sama dengan Eni dan Idrus yang lebih dulu diproses dalam kasus ini.

KPK menduga Sofyan berperan aktif memerintahkan jajarannya agar kesepakatan dengan Kotjo terkait proyek PLTU Riau-1 segera direalisasi. KPK menyebut ada berbagai pertemuan di hotel, restoran, kantor PLN, dan rumah Sofyan terkait pembahasan proyek ini.

Berikut ini berbagai peran yang diduga dilakukan Sofyan terkait kasus ini:

1. Sofyan menunjuk perusahaan Kotjo untuk mengerjakan proyek PLTU Riau-1
2. Sofyan menyuruh salah satu direktur di PT PLN untuk berhubungan dengan Eni Saragih dan Kotjo
3. Sofyan menyuruh salah satu direktur di PT PLN untuk memonitor karena ada keluhan dari Kotjo tentang lamanya penentuan proyek PLTU Riau 1
4. Sofyan membahas bentuk dan lama kontrak antara CHEC (Huandian) dan perusahaan-perusahaan konsorsium.