BPN Prabowo Laporkan 1200 Indikasi Kecurangan ke Bawaslu

[INTRO]

Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga melaporkan ribuan indikasi kecurangan pemilu di berbagai daerah di Indonesia ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU).

"Data yang sudah masuk ada 1.200 kasus yang mencerminkan indikasi kecurangan. Ini kami laporkan ke Bawaslu dan pihak-pihak lain," ujar Direktur Komunikasi dan Media BPN, Hashim Djojohadikusumo, di Media Center Prabowo-Sandi, Jakarta Selatan, Sabtu (20/4)

Baca juga : Menebak Skor Hakim MK dalam Putusan PHPU Pilpres 2024

Hashim menuturkan indikasi kecurangan tersebut, terjadi di tingkat TPS baik dalam proses pemungutan suara dan penghitungan suara. "Ada kertas suara digotong ke tempat yang tidak representatif, ada petugas KPPS nyoblos sendiri kertas suara hingga muncul angka yang fantastis," jelas Hashim. 

Karenanya, lanjut Hashim, BPN Prabowo-Sandi mendorong KPU dan Bawaslu untuk ambil langkah tegas untuk menciptakan pemilihan yang jujur dan adil.

Baca juga : Megawati : Pilpres 2024 Dikategorikan Kecurangan TSM

"Kami menghargai segala kerja keras yang dilakukan oleh KPU dan Bawaslu. Kami yakin KPU dan Bawaslu terdiri dari orang-orang yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara, serta menjunjung tinggi sumpah jabatan untuk menegakkan demokrasi di Indonesia," ucap Hashim.

Sementara itu Direktur Materi dan Debat BPN Sudirman Said mengatakan  dugaan kecurangan yang terjadi pada pemilu 2019 sangat menghawatirkan. Menurutnya kecurangan bisa membahayakan demokrasi.

Baca juga : PKS dan NasDem Klaim Masih Komitmen Soal Hak Angket Kecurangan Pemilu

"Jadi kecurangan ini menjadi warning, bahwa jangan sampai bangsa ini jatuh kepada proses menghalalkan segala cara untuk meraih kekuasaan," kata Sudirman.