Adaro Siap Rampungkan PLTU Tanjung di Kalsel Pertengahan Tahun Ini

law-justice.co - Produsen batubara terbesar di Indonesia PT Adaro Energy mengatakan siap merampungkan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Tanjung Power di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada pertengahan tahun ini. Direktur Utama Adaro Garibaldi Thohir mengungkapkan, pihaknya siap menjalankan unit pertama PLTU Tanjung pada Juli mendatang. Sementara operasi komersial atau Commercial Operation Date (COD) akan dilakukan pada Agustus.

"Belum ada lagi (rencana aksi korporasi akuisisi tambang). Kita Fokus ada dulu di PLTU. PLTU Tanjung mungkin Juli unit pertama udah jalan, lalu Agustus sudah COD," kata Garibaldi atau yang akrab disapa Boy Thohir kepada Kontan.

Baca juga : Cek Syarat & Ketentuannya, Adaro Energy Buka Banyak Lowongan Kerja

Proyek PLTU Tanjung dikerjakan oleh PT Tanjung Power Indonesia (TPI) yang merupakan konsorsium PT Adaro Power dan perusahaan Korea Selatan, PT East-West Power Indonesia (EWPI). Proyek dengan total invetasi mencapai US$ 545 juta ini dibiayai melalui pinjaman (75%) dan sisanya 25% dari modal internal.

Bisnis Listrik

Baca juga : Adaro Dianggap Tak Serius Transisi Energi, RUPS Berakhir Ricuh

Sejak 2010 Adaro telah menaruh perhatian serius pada sektor kelistrikan. Mereka bahkan bertekad menjadi pemain utama di sektor ini. Perusahaan yang diawaki sejumlah mantan CEO PT Astra International ini ingin mewujudkan cita-citanya sebagai perusahaan energi yang terintegrasi secara vertikal dengan 3 motor penggerak utama yakni pertambangan batubara, jasa pertambangan dan logistik, serta ketenagalistrikan. Untuk mewujudkan ambisinya, pada tahun itu juga Adaro membentuk unit baru PT Adaro Power. Targetnya ingin membangun PLTU berkapasitas 20 Gigawatt hingga tahun 2030 dengan total investasi diproyeksikan US$40 miliar.

“Adaro terus mengembangkan bisnis ketenagalistrikan di Indonesia, dari berbagai sumber energi termasuk gas dan energi terbarukan seperti tenaga matahari,” imbuh Boy Thohir kepada law-justice.co.

Baca juga : Simak Syaratnya, PT Adaro Energy Buka Lowongan Kerja hingga 30 April

Adaro Power melalui anak perusahaannya, PT Makmur Sejahtera Wisesa (MSW) saat ini mengoperasikan pembangkit listrik mulut tambang berkapasitas 2x30 MW di Tanjung, Kalimantan Selatan. Selain itu perusahaan juga sedang mengembangkan PLTU Tanjung Power Indonesia (TPI) berkapasitas 2x100 MW di Tanjung, Kalimantan Selatan. “Progress PLTU TPI telah mencapai 86% pada akhir 2017 dan ditargetkan mencapai Commercial Operation pada tahun 2019,” kata Boy Thohir,

Sebagian besar listrik yang dihasilkan dimanfaatkan untuk kebutuhan internal perusahaan, sebagian kecil lainnya dipakai untuk penerangan jalan dan kebutuhan masyarakat sekitar yang disalurkan melalui PLN.

Satu lagi proyek listrik terbesar yang tengah digarap Adaro adalah PLTU Batang berkapasitas 2x1.000 MW di Batang, Jawa Tengah. Proyek ini merupakan PLTU terbesar dalam sejarah PLN karena saat ini yang terbesar, ada di Paiton dan Tanjung Jati, hanya berkapasitas 660 Megawatt. PLTU Batang merupakan proyek Independent Power Producer (IPP) pertama yang berhasil ditandatangani dengan skema Build-Operate-Transfer bermasa konsesi 25 tahun.

PLTU Batang berkapasitas 2x1000 MW saat ini masih dalam tahap konstruksi dan telah mencapai progress 35% di akhir tahun 2017. Perusahaan menargetkan PLTU Batang akan mulai beroperasi pada 2020.