AHY: Hubungan Keluarga Rusak Karena Beda Pilihan Politik

Jakarta, law-justice.co - Komandan Kogasma Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyampaikan uneg-uneg politiknya terutama dalam perhelatan Pemilu 2019. Putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini mengatakan telah terjadi polarisasi yang begitu kental di tengah masyarakat.

Belakangan ini, kata dia, memilih pasangan capres-cawapres kerap dilandasi oleh alasan yang tidak subtantif. Faktor program yang ditawarkan oleh kandidat sudah tidak lagi menarik bagi sejumlah masyarakat untuk menentukan arah suaranya.

Baca juga : Karutan Palembang Diperiksa Soal Foto Alex Noerdin & Bacagub Sumsel

"Sering saya mendapatkan kesan bahwa kontestasi khususnya dalam pilpres, itu argumentasi atau alasan memilih itu jauh dari subtansi. Padahal dalam election kita berharap ada kontestasi dalam hal gagasan," ujar AHY di Kemenko Polhukam Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Jumat (22/3), seperti dikutip Jawapos.com.

AHY mengatakan, perpecahan masyarakat menjadi berkubu-kubu pun tidak bisa dihindari. Setiap kelompok menganggap pihaknya berada di pilihan paling tepat dengan kandidat yang dipilihnya.

Baca juga : Alumni Akmil 1999-Senior 1 Tingkat AHY, Ini Sosok Jenderal Termuda TNI

"Lagi-lagu berurusan dengan identitas, ideologi, begitu. Ini tentunya sangat mengkhawatirkan. Dan ini sudah terjadi di sana sini, terjadi perseteruan bahkan perpecahan, persahabatan rusak, bahkan hubungan keluarga juga rusak, hanya karena berbeda pilihan politiknya," lanjut dia.

AHY pun meminta agar praktik seperti ini segera dihentikan. Marwah pemilu yang memilih pemimpin berdasarkan program atau gagasan harus dipulihkan.

Baca juga : RUU Perampasan Aset Molor, Legislator Demokrat ini Colek Puan

Jika tidak, masa depan kehidupan berbangsa dan bernegara bisa menjadi taruhan.

"Kalau ini tidak dicegah, ini bisa diturun-temurunkan ke anak cucunya. Dan pada akhirnya menjadi bom waktu yang kita semua akan sangat menyesal karena harga persatuan di negeri kita terlalu mahal jika harus dirusak karena pemilu yang sifatnya hanya temporer," tandas AHY.