Fitch Afirmasi Peringkat Indika Energy A+ Outlook Stabil

Jakarta, law-justice.co - Fitch Ratings Indonesia telah mengafirmasi Peringkat Nasional Jangka Panjang PT Indika Energy Tbk (Indika) di ‘A+(idn)’. Outlook adalah Stabil.

Afirmasi ini mencerminkan ekspektasi Fitch bahwa profil keuangan Indika akan tetap memadai pada jangka waktu pemeringkatan 2024-2027 meskipun dengan adanya asumsi harga batu bara yang lebih rendah, peningkatan belanja diversifikasi, dan estimasi penghasilan konservatif (EBITDA) dari proyek-proyek baru yang dimulai pada tahun 2026.

Baca juga : Pengamat Asing Sebut Prabowo Bakal Teruskan Model Ekonomi Jokowi

Pinjaman terbaru senilai US$300 juta yang ditandatangani pada bulan Desember 2023 dan arus kas yang stabil dari operasi batu bara memposisikan Indika dengan baik dalam mengelola likuiditas dalam 12-18 bulan ke depan. Penerbitan obligasi yang diusulkan, jika berhasil, juga akan meningkatkan fleksibilitas keuangan.

“Kami berpendapat pelaksanaan strategi diversifikasi yang dilakukan Indika dilakukan dengan hati-hati dan sebagian besar berada pada jalur yang sesuai. Target perusahaan untuk menghasilkan 50% pendapatan dari sumber non-batu bara kemungkinan besar akan tercapai menjelang tahun 2028, berdasarkan asumsi harga batu bara manajemen dan ekspektasi Fitch mengenai sedikit penundaan dalam kontribusi pendapatan, terutama dari tambang emas Awak Mas,” tulis Fitch dalam keterangan resmi dikutip, Jumat 19 April 2024.

Baca juga : Emiten Milik Arsjad Rasjid (INDY) Raup Proyek dari ExxonMobil

Peringkat Nasional ‘A’ menunjukkan ekspektasi tingkat risiko gagal bayar yang rendah relatif terhadap emiten atau obligasi lain di negara atau serikat moneter yang sama.

Dikutip dari MediaAsuaransi.com, Fitch memperkirakan penurunan sementara EBITDA Indika menjadi US$270 juta-US$300 juta pada tahun 2024-2025 (2023: US$330 juta), terutama karena kami mengasumsikan penurunan harga batu bara meskipun tingkat produksi yang terjaga sebesar 30 juta-31 juta ton (MT).

Baca juga : Indika Energy Kuasai 99,35% Saham Natura Aromatik Produk Minyak Atsiri

“Namun, kami menilai Indika dapat mengelola biaya operasional secara efektif dalam kondisi harga batu bara yang lebih rendah. Penyesuaian terhadap penghitungan royalti yang terjadi baru-baru ini akan mengurangi biaya tunai anak perusahaan pertambangan batu bara utama Kideco, yang meningkat pada tahun 2023 karena rezim royalti baru dan beberapa keterlambatan dalam harga batu bara yang berlaku dalam penghitungan royalti.”

Fitch menilai profil bisnis Indika akan berkembang dalam dua hingga tiga tahun ke depan seiring upaya perusahaan untuk mendiversifikasi basis pendapatannya di luar batu bara termal. “Kami memperkirakan Indika akan mengelola investasi greenfieldnya secara efektif, dengan pendekatan yang hati-hati dan terukur.”

Fitch memperkirakan EBITDA akan pulih mulai tahun 2026, didorong oleh kontribusi dari bisnis baru, khususnya proyek emas Awak Mas. “Kami secara konservatif memperkirakan proyek-proyek baru Indika akan menghasilkan EBITDA sebesar US$158 juta dan US$195 juta, setelah dikurangi kerugian dari usaha lainnya, masing-masing pada tahun 2026 dan 2027. Manajemen memperkirakan posisi biaya Awak Mas akan kompetitif (di kuartil ketiga), yang mendukung arus kas.”***